TATA ARTISTIK PERTUNJUKAN GRUP BAND GRISNESS CULTURE DALAM ACARA PELUNCURAN ALBUM DI KOTA SEMARANG


Adam Sayogi, 2501414177 (2019) TATA ARTISTIK PERTUNJUKAN GRUP BAND GRISNESS CULTURE DALAM ACARA PELUNCURAN ALBUM DI KOTA SEMARANG. Under Graduates thesis, UNNES.

[thumbnail of 2501414177dina.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Grisness Culture merupakan sebuah grup band beraliran ska yang cukup produtif menghasilkan karya, dibuktikan dengan mereka yang telah merilis album musik serta diadakannya acara peluncuran album perdana mereka. Keberhasilan acara serta penyajian yang menarik tentu saja tidak lepas dari perencanaan dan pengelolaan artistik yang matang, mengingat sebagai band indie tentu pengelolaan tata artistik mereka masih dikelola secara pribadi. Berdasarkan hal tersebut penulis ingin mengetahui lebih dalam dan menyeluruh mengenai tata artistik pertunjukan peluncuran album grup band Grisness Culture semarang. Tujuan yang akan dicapai penulis adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagai mana mi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Lokasi Penelitian di tempat peluncuran album Grisness Culture yaitu Jl. Letjen Suprapti No. 59, Tanjung Mas, Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah. Teknik pengumpulan data antara lain: teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi, teknik keabsahan data. Analisis data dalam penelitian ini diskriptif kualitatif, yaitu analisis dalam bentuk pernyataan dan analisis yang diungkapkan secara diskriptif. Hasil penelitian bahwa Grisness Culture telah menerapkan ilmu tata atristik dengan sangat baik. Dari segi tata suara menggunakan teknik tata suara mixingdan recording. peralatan yang digunakan adalah mic Shure SM57, AKG Rytm Pack, Mic Wirelles Audio Technica, Shure 55SH, DI box Behringer Ultra GI, laptop, Mixer Behringer X32, Sound Hupper AK15, sound Electro Voice ZLX15P. Dari segi tata panggung menggunakan jenis panggung pentas arena dengan scenary terbuka serta komposisi panggung semi simetris, sementara properti yang digunakan adalah bunga mawar, rumput sintetis, kain putih, standmic, standpart, panggung trap, proyektor dan layar. Dari segi tata busana, jenis busana yang digunakan adalah busana sehari-hari, dengan tidak menggunakan busana dasar, busana tubuh atas kemeja bermotif bunga, bagian bawah celana jeans gelap, busana kaki menggunakan sepatu senakers, busana kepala topi laken, serta jam dan sabuk yang digunakan sebagai busana pelengkap. Sementara dari segi tata cahaya menggunakan empat buah lampu LED serta dimmer sebagai pengontrol jarak jauh, empat buah lampu floodlight, lampu tmblr dan lampu bohlam. Yang terakhir dari segi tata rias menggunakan jenis tata rias korektif dengan peralatan cleanser, pomade, sisir dan cermin. Penulis juga berhasil menarik kesimpulan bahwa tata acara juga termasuk kedalam sebuah tata artistik seni pertunjukan. Saran penulis untuk Grisness Culture adalah lebih memperbanyak persiapan rancangan dalam segi tata artistik guna meminimalisir kesalahan yang berhubungan dengan tata artististik pada saat persiapan maupun pertunjukan berlangsung.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Tata Artistik; Grisness Culture
Subjects: M Music and Books on Music > M Music
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, S1 (Pendidikan Seni Musik)
Depositing User: dina nurcahyani perpus
Date Deposited: 09 Jan 2020 11:42
Last Modified: 09 Jan 2020 11:42
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/34446

Actions (login required)

View Item View Item