Serat Aji Pamasa dalam Kajian Hermeneutika Gadamer


Ratna Indriati , 2102407059 (2011) Serat Aji Pamasa dalam Kajian Hermeneutika Gadamer. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Serat Aji Pamasa dalam Kajian Hermeneutika Gadamer]
Preview
PDF (Serat Aji Pamasa dalam Kajian Hermeneutika Gadamer) - Published Version
Download (2MB) | Preview

Abstract

Serat Aji Pamasa sebagai teks sastra yang di dalamnya mengandung bahasa dengan tingkat ambiguitas yang tinggi, diperlukan pemahaman yang akurat. Oleh sebab itu, serat Aji Pamasa akan dipahami melalui empat konsep hermeneutika Gadamer. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan interpretasi serat Aji Pamasa melalui empat konsep pemahaman hermeneutika Gadamer. Teori yang digunakan adalah teori hermeneutika Gadamer dengan pendekatan penelitian mengggunakan pendekatan dialektika. Metode yang digunakan adalah metode hermeneutik dan teknik analisis data yang dengan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian ini yaitu berdasar konsep bildung, pemahaman yang diperoleh tentang serat Aji Pamasa yakni serat Aji Pamasa merupakan puisi Jawa klasik bermetrum macapat terdiri dari tiga belas pupuh yakni dhandhanggula, sinom, asmarandana, kinanthi, pucung, pangkur, gambuh, durma, megatruh, pangkur, girisa, asmarandana, sinom dengan keseluruhan jumlah bait yakni 689 bait. Serat Aji Pamasa secara tekstual tersebutkan penciptanya adalah Ranggawarsita dengan bukti adanya sandiasma. Serat Aji Pamasa dibuat atas kehendak Mangkunegara IV dan dijadikan sebagai salah satu bahan wayang madya. Berdasarkan konsep sensus communis, pemahaman yang diperoleh yakni pandangan tentang keberadaan serat Aji Pamasa yang diciptakan sebagai bahan wayang madya untuk mengisi kekosongan antara wayang purwa dan wayang gedhog. Hal itu untuk menunjukkan adanya mata rantai bahwa raja-raja di Jawa merupakan keturunan Parikesit. Berdasarkan konsep pertimbangan, pemahaman yang diperoleh yakni cerita wayang madya terintegrasi dari wayang purwa yang penceritannya terpusat pada cerita para Pandawa dan Kurawa. Berdasarkan konsep taste atau selera, pemahaman yang diperoleh yakni bahwa nama tokoh-tokoh dalam serat Aji Pamasa jika ditafsirkan mewakili sifat dan wujud perilaku dalam cerita serta pesan yang disampaikan pengarang yakni seolah-olah pengarang mencari sosok pemimpin yang baik dan menganggap Mangkunegara IV sebagai sosok pemimpin yang baik. Rasa yang ingin disugestikan oleh pengarang ialah rasa damai. Berdasar penelitian ini, saran yang bisa diberikan agar serat Aji Pamasa dikaji lebih lanjut menggunakan teori sastra lain, misalnya saja menggunakan teori strukturalisme untuk membedah serat Aji Pamasa dari segi strukturnya. Dengan demikian, akan dapat menambah wawasan terhadap karya sastra sebagai hasil dari kebudayaan manusia.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: serat Aji Pamasa, hermeneutika Gadamer
Subjects: P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (S1)
Depositing User: budi Budi santoso perpustakaan
Date Deposited: 16 Aug 2011 02:44
Last Modified: 25 Apr 2015 05:11
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/3426

Actions (login required)

View Item View Item