Mufita Wafiana , 3401415045 (2019) STRATEGI SEKOLAH DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN SEKOLAH INKLUSIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SMP NEGERI 5 SEMARANG. Under Graduates thesis, UNNES.

Preview

PDF - Published Version Download (2MB) | Preview

Abstract

Pendidikan merupakan suatu hal penting dalam mengasah kemampuan individu. Salah satunya pendidikan inklusif bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). SMP Negeri 5 Semarang merupakan salah satu sekolah yang diberi kepercayaan oleh Dinas Pendidikan untuk menyelenggarakan sekolah inklusif. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana kondisi pendidikan inklusif di SMP Negeri 5 Semarang 2) bagaimana strategi SMP Negeri 5 Semarang dalam mengimplementasikan sekolah inklusif bagi anak berkebutuhan khusus? 3) bagaimana tantangan yang dihadapi oleh SMP Negeri 5 Semarang dalam mengimplementasikan sekolah inklusif? Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipatoris, wawancara terstruktur dan tidak terstruktur, serta dokumentasi berupa foto yang diambil ketika penelitian. Peneliti menggunakan tiga informan utama yaitu satu guru pembimbing kelas dan dua guru mata pelajaran. Selain itu penelitia juga menggunakan enam informan pendukung yang berasal dari Dinas Pendidikan Kota Semarang, Waka Kesiswaan dan beberapa peserta didik. Hasil penelitian yang didapatkan mengenai strategi sekolah dalam mengimplementasikan sekolah inklusif bagi anak berkebutuhan khusus adalah 1) sekolah cukup sukses dalam mengimplementasikan sekolah inklusif namun sekolah masih terkesan belum siap dalam beberapa hal. 2) sekolah mempunyai strategi dalam mengimlementasikan sekolah inklusif, lebih khususnya mengoptimalkan guru pembimbing khusus untuk menangani anak berkebutuhan khusus. 3) tantangan yang dihadapi oleh sekolah lebih berfokus pada penyediaan program pengembanagan potensi anak berkebutuhan khusus karena selama ini belum ada program yang digunakan untuk mengembangkan potensi anak berkebutuhan khusus. Saran yang diajukan penulis adalah bagi Dinas Pendidikan perlu meninjau ulang kembali mengenai penempatan sekolah inklusif yang bukan hanya melihat pada persoalan sekolah unggulan dengan nilai akademik tinggi namun juga pada sekolah yang mempunyai karakter di bidang non akademik. Dinas Pendidikan perlu mengadakan training khusus kepada guru tentang model pembelajaran yang tepat dan pengkondisian anak berkebutuhan khusus. Sekolah perlu membuat program pengembangan potensi anak berkebutuhan khusus sesuai dengan potensi yang dimiliki. Kemudian, sekolah dibantu oleh Dinas Pendidikan perlu mengadakan sosialisasi awal bagi peserta didik mengenai karakteristik anak berkebutuhan khusus.

Actions (login required)

View Item