Wiwid Bangun Mulyani , 3201413107 (2019) PARTISIPASI PESERTA DIDIK DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN RUMAH KOMPOS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM ADIWIYATA DI SMP NEGERI 2 BANJARNEGARA. Under Graduates thesis, UNNES.

Preview

PDF - Published Version Download (1MB) | Preview

Abstract

Rumah kompos merupakan salah satu kegiatan di SMP Negeri 2 Banjarnegara yang disahkan pada bulan juli 2016, rumah kompos dibuat untuk megurangi produk sampah organik di sekolah. SMP Negeri 2 Banjarnegara ingin mewujudkan rumah kompos yang menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), yaitu prinsip pengurangan, penggunaan kembali dan daur ulang terhadap sampah sekolah, hasil produksi rumah kompos diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pupuk didalam sekolah. Pelaksanaan rumah kompos untuk mendukung program Adiwiyata di SMP Negeri 2 Banjarnegara berdasarkan empat komponen adiwiyata yaitu, kebijakan berwawasan lingkungan, rumah kompos menjadi salah satu kegiatan dalam memuat program upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Komponen kedua pelaksanaan rumah kompos dalam kurikulum dalam menyusun rancangan pembelajaran dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran lingkungan, praktik pengolahan sampah organik dengan pembuatan kompos berdasarkan silabus terdapat pada materi kelas VIII semester genap. Komponen ketiga yaitu kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, kegiatan ini dikembangkan dalam kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik. Pelaksanaan rumah kompos merupakan bentuk kaderisasi yang dibuat dalam kelompok Laskar Konservasi yang terdiri dari perwakilan setiap kelas VII dan VIII yang menangani kegiatan rumah kompos. Komponen keempat sarana rumah kompos pendukung ramah lingkungan mendukung pembelajaran lingkungan hidup selain sebagai tempat pengembangan ekstrakurikuler, rumah kompos juga digunakan sebagai tempat outdoor study, ruang terbuka hijau, digunkan sebagai hasil produk sekolah adiwiyata.Tujuan penelitian adalah mengetahui partisipasi peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan rumah kompos untuk mendukung program adiwiyata di SMP Negeri 2 Banjarnegara.Metode penelitian yang digunakan berupa metode penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara.Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif. Rumah kompos digunakan sebagai pendukung program adiwiyata dengan memperhatikan empat komponen adiwiyata., Komponen pertama kebijakan berwawasan lingkungan, kebijakan rumah kompos menjadi salah satu kegiatan dalam memuat program upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, terdapat 3 misi sekolah yang memuat upaya pelestarian fungsi lingkungan, mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan. Komponen kedua, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, materi pengolahan sampah organik dengan pembuatan kompos berdasarkan silabus terdapat pada materi kelas VIII semester genap. tenaga pendidik melaksanakan pendidikan lingkungan dengan menerapkan metode yang melibatkan peserta didik secara aktif, contohnya dengan praktek langsung membuat pupuk kompos sehingga diharapkan dapat lebih diterimah oleh peserta didik. Komponen ketiga, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, kegiatan rumah kompos pada kegiatan lingkungan berbasis partisipatif dikembangkan dalam kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik. Pelaksana rumah kompos merupakan bentuk kaderisasi yang dibuat dalam kelompok Laskar Konservasi yang terdiri dari perwakilan setiap kelas VII dan VIII yang menangani kegiatan rumah kompos. Komponen keempat, sarana rumah kompos pendukung ramah lingkungan, selain sebagai tempat pengembangan ekstrakurikuler, rumah kompos juga digunakan sebagai tempat outdoor study, ruang terbuka hijau, digunkan sebagai hasil produk sekolah adiwiyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pelaksanaan rumah kompos yang ada di SMP Negeri 2 Banjarnegara terbagi menjadi tiga kegiatan yaitu, perencanaan, proses produksi dan pemasaran. Partisipasi peserta didik dilihat pada setiap kegiatan tersebut: 1) partisipasi dalam kegiatan perencanaan dikategorikan rendah, hal tersebut menunjukan bahwa siswa mengikuti kegiatan perencanaan namun tidak melaksanakan kegiatan tersebut dengan seksama, 2) partisipasi dalam kegiatan proses produksi tergolong sedang yaitu, hal tersebut menunjukan bahwa siswa melaksanakan kegiatan proses produksi namun tidak sesuai prosedur, 3) partisipasi dalam kegiatan pemasaran tergolong rendah, hal tersebut menunjukan bahwa siswa hanya melaksanakan promosi dan pendistribusian didalam sekolah saja.

Actions (login required)

View Item