Dwi Oktavianna , 3301415049 (2019) PENANAMAN NILAI TOLERANSI DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PELANGI KOTA SEMARANG. Under Graduates thesis, UNNES.

Preview

PDF - Published Version Download (2MB) | Preview

Abstract

Nilai toleransi memiliki arti yang sangat penting dalam kehidupan sebuah bangsa, untuk itu sangat perlu dilakukan adanya penanaman nilai toleransi. Penanaman nilai sebaiknya dimulai sejak usia dini karena anak pada usia dini mengalami proses perkembangan luar biasa dan belum terpengaruh banyak hal negatif dari lingkungannya sehingga menjadi masa yang tepat untuk menanamkan nilai karakter. Salah satu cara menanamkan nilai toleransi adalah melalui lembaga pendidikan. PAUD Pelangi merupakan salah satu lembaga Pendidikan Anak Usia Dini yang berada di Kota Semarang. Untuk menciptakan perseta didik yang memiliki nilai karakter, PAUD Pelangi menanamkan nilai toleransi pada peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Penanaman nilai toleransi di PAUD Pelangi (2) Faktor pendukung penanaman nilai toleransi di PAUD Pelangi (3) Faktor penghambat penanaman nilai toleransi di PAUD Pelangi. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian berada di Kota Semarang. Fokus penelitian ini adalah penanaman nilai toleransi, faktor pendukung penanaman nilai toleransi dan faktor penghambat penanaman nilai toleransi di PAUD Pelangi. Alat pengumpulan data yang digunakan ini adalah pedoman wawancara, lembar observasi, dan lembar cek list. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan, dokumen, dan juga fenomena/peristiwa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data interaktif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Teknik keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penanaman nilai toleransi di PAUD Pelangi dilaksanakan melalui metode keteladanan dan metode siswa aktif serta konten/isi yang ditanamkan adalah dengan menghargai perbedaan agama, 3S(Senyum Sapa Salam), berdoa sesuai agama mssing-masing, berbagi, dan mengucapkan maaf serta terima kasih (2) Faktor yang mendukung yaitu pembiasaan yang baik dari orang tua, guru yang berkompeten, dan program kegiatan yang medukung (3) Faktor yang menghambat yaitu kegiatan pembelajaran yang cenderung Islami. Saran peneliti yaitu (1) Sebelum ada penambahan guru yang beragama non Islam, Kepada pengelola diharapkan dapat bekerjasama dengan orang tua beragama non Islam untuk memberikan pendidikan agama bagi peserta didik non Islam (2) Guru/pendidik diharapkan memperhatikan pembelajaran agama bagi peserta didik non Islam dan meningkatkan pengawasan pada peserta didik (3) Orang tua diharapkan meningkatkan pengawasan dan penjagaan pada anak saat di rumah.

Actions (login required)

View Item