BENTUK KESEHARIAN DALAM PENGGUNAAN BAHASA (DIALEK BAHASA JAWA) ANAK USIA DINI USIA 5-6 TAHUN DI MASYARAKAT SUKU SAMIN BLORA
Dwi Krisnaningrum , 1601413109 (2019) BENTUK KESEHARIAN DALAM PENGGUNAAN BAHASA (DIALEK BAHASA JAWA) ANAK USIA DINI USIA 5-6 TAHUN DI MASYARAKAT SUKU SAMIN BLORA. Under Graduates thesis, UNNES.
Preview |
PDF (BENTUK KESEHARIAN DALAM PENGGUNAAN BAHASA (DIALEK BAHASA JAWA) ANAK USIA DINI USIA 5-6 TAHUN DI MASYARAKAT SUKU SAMIN BLORA)
- Published Version
Download (666kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk penggunaan bahasa Jawa dalam keseharian anak usia 5-6 tahun khususnya dalam penggunaan dialek bahasa Jawa. Bentuk penggunaan dialek bahasa Jawa dalam interaksi dan komunikasinya tersebut ketika berada di lingkungan sekitar, baik di lingkungan masyarakat maupun di lingkungan sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian etnografi. Proses pengumpulan data yang digunakan ialah melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian, analisis data yang digunakan ialah menggunakan teori dari Miles dan Hubermen yaitu mengumpulkan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan hasil bahwa bentuk penggunaan bahasa anak usia dini usia 5-6 tahun di masyarakat suku Samin yang berada di Blora ialah bahasa Jawa. Bentuk penggunaan bahasa Jawa tersebut diikuti dengan penggunaan dialek bahasa Jawa pula yang telah diajarkan kepada mereka sejak memasuki usia 2 tahun. Terus berkembang seiring bertambahnya usia mereka. Adapun beberapa bentuk dialek bahasa Jawa yang digunakan tersebut diantaranya ialah penggunaan fonetis “ih” menjadi “eh” yaitu pada salah satu kata “putih” diucapkan menjadi “puteh”. Kemudian, penggunaan fonetis”u” menjadi “o” terlihat pada kata “butuh” diucapkan menjadi “butoh” dan penggunaan enklitik “em” sering digunakan pada pengucapan kepunyaan atau kata ganti pemilik yaitu kata “sepatumu” diucapkan menjadi “sepatuem”. Serta penggunaan imbuhan “re” dan “leh” banyak ditemukan pada bentuk percakapan yang menyatakan pernyataan atau pertanyaan. Misalkan pada percakapan dalam bentuk pernyataan yaitu “Iki koyok ngene re” dan “Iki piye leh”. Penggunaan beberapa dialek tersebut menunjukkan bagaimana bentuk interaksi dan komunikasi anak yang dilakukannya. Baik interaksi dan komunikasi terhadap teman sebayanya, orangtua, tetangga sekitar dan pendidik dapat diketahui sikap yang ada dalam diri anak tersebut.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bentuk Penggunaan Bahasa, Dialek Bahasa Jawa, Anak Usia 5-6 Tahun. |
Subjects: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Guru PAUD, S1 |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Guru PAUD (S1) |
Depositing User: | mahargjo hapsoro adi |
Date Deposited: | 19 Dec 2019 14:14 |
Last Modified: | 19 Dec 2019 14:14 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/33856 |
Actions (login required)
View Item |