KEEFEKTIFAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DAN MODEL THINK TALK WRITE DALAM PEMBELAJARAN MENCERITAKAN KEMBALI SECARA TULIS TEKS FABEL PADA KELAS VII DI SMP NEGERI 35 SEMARANG


Wahyu Qoriananingtyas , 2101415012 (2019) KEEFEKTIFAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DAN MODEL THINK TALK WRITE DALAM PEMBELAJARAN MENCERITAKAN KEMBALI SECARA TULIS TEKS FABEL PADA KELAS VII DI SMP NEGERI 35 SEMARANG. Under Graduates thesis, UNNES.

[thumbnail of KEEFEKTIFAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DAN MODEL THINK TALK WRITE DALAM PEMBELAJARAN MENCERITAKAN KEMBALI SECARA TULIS TEKS FABEL PADA KELAS VII DI SMP NEGERI 35 SEMARANG]
Preview
PDF (KEEFEKTIFAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DAN MODEL THINK TALK WRITE DALAM PEMBELAJARAN MENCERITAKAN KEMBALI SECARA TULIS TEKS FABEL PADA KELAS VII DI SMP NEGERI 35 SEMARANG) - Published Version
Download (745kB) | Preview

Abstract

Menceritakan kembali secara tulis teks fabel menggunakan bahasa sendiri, peserta didik membutuhkan kreativitas. Dalam proses menceriakan kembali peserta didik dituntut untuk kreatif dalam pemilihan dan penggunaan bahasa. Seringkali peserta didik merasa kesulitan untuk memulai menulis karena belum mampu untuk mengembangkan kreativitasnya. Begitu pun dengan menceritakan kembali secara tulis teks fabel. Hal inilah yang menimbulkan permasalahan di sekolah. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di Sekolah Menengah Pertama di Semarang. Hasilnya hampir sebagian peserta didik memiliki kesamaan dalam hasil tulisannya, terutama dalam kalimat yang dituliskan. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik masih kesulitan dalam menggali ide untuk memulai menulis secara kreatif. Masalah tersebut menunjukkan bahwa keterampilan menulis masih rendah terutama di kalangan generasi milenial saat ini. Dalam kegiatan pembelajaran menceritakan kembali secara tulis, guru harus menerapkan berbagai model yang sesuai agar tujuan pembelajaran yang telah ditentukan tercapai. Sejauh ini banyak ditemukan kegiatan belajar-mengajar di berbagai sekolah khususnya tingkat menengah pertama, guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini tidak sejalan dengan kurikulum yang digunakan, yaitu Kurikulum Nasional yang mengedepankan proses pembelajaran berpusat pada peserta didik (student center). Oleh sebab itu, peneliti memberikan solusi berupa model pembelajaran yang inovatif agar pembelajaran berlangsung efektif dan menyenangkan. Adapun model pembelajaran yang digunakan adalah model Project Based Learning dan model Think Talk Write. Penelitian ini menerapkan model tersebut dalam pembelajaran menceritakan kembali secara tulis teks fabel pada kelas VII di SMP N 35 Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1)membuktikan ada tidaknya peningkatan kemampuan menceritakan kembali secara tulis teks fabel dalam penggunaan model Project Based Learning untuk pembelajaran menceritakan kembali secara tulis teks fabel kelas VII di SMP Negeri 35 Semarang. (2)membuktikan ada tidaknya peningkatan kemampuan menceritakan kembali secara tulis teks fabel dalam penggunaan model Think Talk Write untuk pembelajaran menceritakan kembali secara tulis teks fabel kelas VII di SMP Negeri 35 Semarang. (3)mengetahui manakah diantara model Project Based Learning dan model Think Talk Write yang lebih efektif diterapkan dalam pembelajaran menceritakan kembali secara tulis teks fabel pada peserta didik kelas VII di SMP Negeri 35 Semarang. ix Penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas VII di SMP Negeri 35 Semarang menggunakan metode eksperimen, dengan desain penelitian nonequivalent control group desaign. Skenario yang dijalankan yaitu kelas VII B menjadi kelas ekperimen 1 dan kelas VII D sebagai kelas eksperimen 2. Kelas VII B diberi perlakuan dengan model Project Based Learning dan kelas VII D diberi perlakuan dengan model Think Talk Write. Pembelajaran dilakukan terhadap dua kelompok dengan pemberian tes awal (pretest), perlakuan (treatment) dan tes akhir (posttest). Pengambilan data dilakukan dengan teknik tes dan nontes. Instrumen tes berupa menceritakan kembali secara tulis teks fabel yang sudah ditentukan, dan instrumen nontes berupa lembar observasi dan pedoman dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan Penggunaan model Project Based Learning efektif dalam pembelajaran menceritakan kembali secara tulis teks fabel. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan nilai tes awal (pretest) dan nilai tes akhir (posttest) pada kelas eksperimen 1. Terdapat perbedaan sebelum dan setelah kelas eksperimen 1 diberi perlakuan menggunakan model Project Based Learning. Sebelum diberi perlakuan menggunakan model Project Based Learning, kelas eksperimen 1 nilai rata-rata kelas eksperimen 1, yaitu 50,8 dengan nilai terendah 30 dan nilai tertinggi 80. Namun, setelah mendapat perlakuan dengan model Project Based Learning, nilai rata-ratanya menjadi 71,93 dengan nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 95. Penggunaan model Think Talk Write efektif dalam pembelajaran menceritakan kembali secara tulis teks fabel. Hal ini dapat dilihat darinperbandingan nilai tes awal (pretest) dan nilai tes akhir (posttest) pada kelas eksperimen 2. Terdapat perbedaan pada kelas eksperimen 2. Sebelum mendapatkan perlakuan dengan model Think Talk Write, nilia rata-rata kelas eksperimen 2 yaitu 55,64 dengan nilai terendah 35 dan nilai tertinggi 75. Namun, setelah mendapat perlakuan dengan model Think Talk Write, nilai rata-rata tes akhir menjadi 79,03 dengan nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 95. Pembelajaran menceritakan kembali secara tulis teks fabel dengan model Think Talk Write lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran menceritakan kembali secara tulis teks fabel dengan model Project Based Learning. Hal ini relevan dengan penelitian Puspitasari, Suwandi, dan Suhita (2018) dalam artikel yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write dalam Pembelajaran Menceritakan Kembali Isi Teks Biografi dengan Media Cetak”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa data tes keterampilan menceritakan kembali isi teks biografi dari siklus I, dan siklus II dapat dikatakan bahwa keterampilan menceritakan kembali isi teks biografi meningkat. Hal yang membuat pembelajaran meningkat adalah karena siswa bercerita tidak secara individu sehingga mereka lebih percaya diri. Berdasarkan pembahasan tersebut dapat dapat dikatakan bahwa model Think Talk Write dalam penelitian ini dengan penelitian sebelumya memiliki kaitan dalam hal meningkatkan hasil belajar peserta didik dan meningkatkan rasa percaya diri dan tanggung jawab peserta didik. Berdasarkan hasil tersebut, terdapat beberapa saran berikut: (1) Bagi guru, guru hendaknya menerapkan model Project Based Learning dan model Think Talk Write sebagai alternatif dalam pembelajaran menceritakan kembali secara tulis teks fabel untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik. (2) Bagi peneliti lain, perlu adanya penelitian lanjutan mengenai model Project Based Learning dan model Think Talk Write untuk mengembangkan variabel terikat lain dan membandingkan kedua model tersebut dengan model lainnya. Hal ini penting untuk menguji keefektifan model Think Talk Write apakah lebih efektif jika dibandingkan dengan model lain, mengingat setiap model memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Teks Fabel, Model Project Based Learning, Model Think Talk Write
Subjects: P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia
P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Pendidikan Bahasa dan Sastra
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1)
Depositing User: mahargjo hapsoro adi
Date Deposited: 11 Dec 2019 13:10
Last Modified: 11 Dec 2019 13:10
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/33749

Actions (login required)

View Item View Item