MODUL PENINGGALAN SEJARAH HINDU-BUDDHA SEBAGAI BAHAN AJAR ALTERNATIF BAGI SISWA SMA KABUPATEN SEMARANG


Eko Sulistiawan, 3101414012 (2019) MODUL PENINGGALAN SEJARAH HINDU-BUDDHA SEBAGAI BAHAN AJAR ALTERNATIF BAGI SISWA SMA KABUPATEN SEMARANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3101414012maria.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Studi Pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 2 Ungaran dan SMA Kanisius Bhakti Awam didapati bahwa pembelajaran sejarah masih menggunakan buku paket dan lembar kerja siswa yang bersifat umum. Berkaitan dengan pembelajaran sejarah lokal di kedua SMA tersebut dilaksanakan dengan metode kunjungan lapangan atau karya wisata, akan tetapi dalam pelaksanaan karya wisata masih memiliki beberapa kendala seperti transportasi dan dana serta belum tersedianya bahan ajar yang bersifat lokal di sekolah tersebut. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengembangkan bahan ajar sejarah materi Hindu-Buddha yang bersifat lokal dengan dikemas dalam bentuk modul. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis kebutuhan bahan ajar materi perkembangan dan pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia bagi siswa SMA Kabupaten Semarang; (2) Mengetahui pengembangan bahan ajar modul tentang peninggalan sejarah Hindu-Buddha di Kabupaten Semarang; (3) Mengetahui kelayakan dari bahan ajar modul tentang peninggalan sejarah Hindu-Buddha di Kabupaten Semarang yang dikembangkan. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau RnD (Research and Development). Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Pembelajaran sejarah di SMA Negeri 2 Ungaran dan SMA Kanisisu Bhakti Awam menggunakan bahan ajar berupa buku paket, LKS dan modul yang dikembangkan oleh guru. Semua bahan ajar tersebut kurang dalam hal desain yang kurang menarik serta belum terdapat materi yang bersifat lokal; (2) Pengembangan bahan ajar modul dilakukan melalui beberapa tahapan yang baik; (3) Hasil validasi tahap I materi mendapatkan hasil 73,3% dan validasi tahap II mendapatkan hasil 82,63%. Hasil validasi tahap I media mendapatkan hasil 68,5% dan validasi tahap II mendapatkan 89,5%. Sementara itu, hasil validasi oleh praktisi mendapatkan hasil 87,76% dan hasil tanggapan siswa mendapatkan hasil 84,12%. Sehingga modul peninggalan sejarah Hindu-Buddha di Kabupaten Semarang ini dikatakan layak. Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah, (1) Guru sejarah hendaknya mulai mengembangkan bahan ajar baik modul atau yang lainya dengan memaksimalkan potensi yang ada pada suatu daerah ditingkat lokal sehingga dapat memberikan wawasan baru bagi pengembangan bahan ajar materi-materi sejarah bahasan lain. (2) Modul ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam menentukan kebijakan dalam memilih inovasi pembelajaran untuk membuat bahan ajar yang sesuai dengan potensi yang ada di daerah lingkungan sekitar sekolah. (3) Bahan ajar modul peninggalan Sejarah Hindu-Buddha di Kabupaten Semarang diharapkan dapat memfasilitasi guru dan siswa dengan tambahan sumber bahan ajar sejarah.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Pengembangan, Bahan Ajar Alternatif, Modul, Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha, Development, Alternative Instructional Materials, Module, Hindu- Buddhist Heritage
Subjects: C Auxiliary Sciences of History > C Auxiliary sciences of history (General)
L Education > L Education (General)
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah, S1
Depositing User: S.Hum Maria Ayu
Date Deposited: 05 Dec 2019 13:48
Last Modified: 05 Dec 2019 13:48
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/33671

Actions (login required)

View Item View Item