Pendugaan Hubungan antara Berat Beban dan Frekuensi Angkat dengan Kelelahan pada Buruh Angkut Barang di Jalan Beteng Semarang.


Wildan Arief Amrullah, 6450401101 (2006) Pendugaan Hubungan antara Berat Beban dan Frekuensi Angkat dengan Kelelahan pada Buruh Angkut Barang di Jalan Beteng Semarang. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Pendugaan Hubungan antara Berat Beban dan Frekuensi Angkat dengan Kelelahan pada Buruh Angkut Barang di Jalan Beteng Semarang.]
Preview
PDF (Pendugaan Hubungan antara Berat Beban dan Frekuensi Angkat dengan Kelelahan pada Buruh Angkut Barang di Jalan Beteng Semarang.) - Published Version
Download (23kB) | Preview

Abstract

Wildan Arief Amrullah. 2006. Pendugaan Hubungan antara Berat Beban dan Frekuensi Angkat dengan Kelelahan pada Buruh Angkut Barang di Jalan Beteng Semarang. Lokasi Beteng yang berdekatan dengan pasar Johar merupakan pusat perdagangan dari berbagai komoditi yang dibutuhkan masyarakat. Pada jalan tersebut terdapat 47 orang buruh angkut, yang rata–rata mengangkat beban antara 75–100 kg sekali angkat. Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah hubungan antara berat beban dengan kelelahan pada buruh angkut barang di Jalan Beteng Semarang dan adakah hubungan antara frekuensi angkat dengan kelelahan pada buruh angkut barang di Jalan Beteng Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara berat beban dan frekuensi angkat dengan kelelahan pada buruh angkut barang di Jalan Beteng Semarang. Desain penelitian dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian sebanyak 47 orang. Cara pemilihan sampel yang digunakan adalah Non-Probability Sampling dengan teknik Purposive Sampling, sehingga diperoleh sampel 20 orang. Teknik pengambilan data digunakan kuesioner, observasi serta data pengukuran. Hasil penelitian digunakan uji t menunjukan adanya hubungan antara berat beban dengan kelelahan buruh angkut dengan nilai P 0,018 < 0,05 yang berarti bahwa ada hubungan yang nyata antara berat beban dengan tingkat kelelahan. Hasil analisis ini juga menunjukkan bahwa berat beban semakin tinggi menyebabkan tingkat kelelahan yang tinggi pula. Selain itu hubungan antara frekuensi angkat dengan kelelahan buruh angkut ditunjukkan dengan nilai P 0,039 < 0,05 yang berarti bahwa ada hubungan yang nyata antara frekuensi angkat dengan tingkat kelelahan. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa frekuensi angkat yang semakin tinggi menyebabkan tingkat kelelahan yang tinggi pula. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara berat beban dengan kelelahan dan Ada hubungan yang signifikan antara frekuensi angkat dengan kelelahan. Disarankan, Bagi Serikat Pekerja Transport Indonesia-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPTI-SPSI) unit A, dapat menegaskan kepada buruh angkut bahwa untuk beban diatas 40 kg hendaknya alat bantu seperti lori, tuas pengungkit, roller, lebih dimanfaatkan dan diefektifkan guna menghindari risiko kelelahan kerja. Bagi Serikat Pekerja Transport Indonesia-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPTI-SPSI) unit A, dapat menyelenggarakan Pos Unit Kesehatan Kerja (UKK) guna meningkatkan derajat kesehatan buruh angkut barang di Jalan Beteng Semarang. Bagi peneliti selanjutnya, agar dapat meneliti lebih lanjut tentang kelelahan pada buruh angkut barang di Jalan Beteng Semarang selain faktor beban kerja dan frekuensi angkat.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Berat beban, Frekuensi angkat, Kelelahan, Buruh angkut
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Fakultas: Fakultas Ilmu Keolahragaan > Kesehatan Masyarakat, S1
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 15 Aug 2011 02:50
Last Modified: 15 Aug 2011 02:50
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/3321

Actions (login required)

View Item View Item