KANDUNGAN TIMBAL, DEBU DAN MIKROANATOMI STOMATA PADA DAUN TANAMAN PENEDUH DI KOTA SEMARANG


Gandhung Herdha Lilianto , 4411411041 (2017) KANDUNGAN TIMBAL, DEBU DAN MIKROANATOMI STOMATA PADA DAUN TANAMAN PENEDUH DI KOTA SEMARANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 4411411041.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (292kB) | Preview

Abstract

Kota Semarang pertambahan jumlah kendaraan bermotor. Asap yang dibuang ke udara melalui knalpot merupakan sumber utama timbal yang mencemari udara. Untuk meminimalisir pencemaran udara, di beberapa jalan protokol Kota Semarang ditanami dengan tanaman peneduh yang beragam. Sebagai akibatnya, akan terjadi akumulasi timbal dan debu, akan mempengaruhi struktur mikroanatomi daun tanaman peneduh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan timbal dan debu pada daun tanaman peneduh dan mengetahui struktur mikroanatomi stomata daun tanaman peneduh akibat akumulasi timbal dan debu di Kota Semarang Pengambilan sampel debu dan penentuan kandungan debu di udara dilakukan berdasarkan SNI 19-7119.3-2005 sedangkan penentuan kandungan timbal di udara dilakukan berdasarkan SNI 6989.8:2009. Sampel daun diambil yang sudah tua, menghadap ke jalan raya dan terdapat pada ketinggian 2-5 meter dari permukaan jalan dengan metode random sampling. Menganalisis kandungan timbal di daun dengan menggunakan metode SNI 19-2896-1992. Menganalisis kandungan debu di daun menggunakan metode pengurangan berat. Penetapan kadar timbal pada tanah dilakukan berdasarkan SNI 06-6992.3-2004. Pengamatan stomata menggunakan mikroskop yang telah terkalibrasi menggunakan mikrometer dengan ukuran 16x10. Hasil penelitian menunjukkan kandungan timbal tertinggi pada Dr. Sutomo dan Setiabudi sebesar 0,153 μg/Nm3, kandungan debu udara pada lokasi yang sama menunjukkan hasil masing-masing sebesar 176 μg/Nm3 dan 163 μg/Nm3. Rata-rata frekuensi kendaraan bermotor di Dr. Sutomo sejumlah 103 kendaraan/menit, di Setiabudi sejumlah 76 kendaraan/menit dan di Menteri Supeno sejumlah 41 kendaraan/menit. Kandungan timbal di daun terbesar terdapat di daun Glodokan pada Dr. Sutomo sebesar 7,98 μg/Nm3. Kandungan timbal terendah terdapat di daun Glodokan pada Menteri Supeno sebesar 1,3 μg/Nm3. Bentuk stomata Angsana di ketiga lokasi tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Kerusakan stomata Mahoni terjadi di Dr. Sutomo dan Setiabudi, dimana terjadi kerusakan di bagian tepi dan mulut stomata. Kerusakan stomata Glodokan terjadi di Dr. Sutomo, dengan kerusakan di bagian mulut stomata. Ukuran stomata tidak ada perbedaan dan jumlah stomata tidak dipengaruhi oleh tingginya pencemaran udara. Berdasarkan hasil uji, pencemaran udara berpengaruh terhadap akumulasi zat pencemar dalam daun tanaman peneduh. Semakin tinggi kandungan zat pencemar di udara, semakin banyak pula akumulasinya pada daun tanaman peneduh. Pencemaran udara yang terjadi tidak berpengaruh terhadap jumlah stomata pada daun Glodokan di Menteri Supeno karena dipengaruhi faktor lingkungan, namun berpengaruh terhadap jumlah stomata pada jenis daun tanaman peneduh lain di lokasi lain. Pencemaran udara yang terjadi berpengaruh terhadap kerusakan mikroanatomi stomata daun Angsana di Dr. Sutomo dan Setiabudi, daun Mahoni di semua lokasi dan daun Glodokan di semua lokasi.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Frekuensi kendaraan bermotor, kandungan timbal dan debu di udara, mikroanatomi stomata.
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi, S1
Depositing User: Retma IF UPT Perpus
Date Deposited: 28 Feb 2019 20:20
Last Modified: 28 Feb 2019 20:20
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/32351

Actions (login required)

View Item View Item