PENGARUH PENAMBAHAN SERAT ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) DAN SERBUK ALUMINIUM TERHADAP KARAKTERISTIK GEOPOLIMER BERBASIS ABU LAYANG BATUBARA


Yanuar Hakim , 4311412038 (2017) PENGARUH PENAMBAHAN SERAT ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) DAN SERBUK ALUMINIUM TERHADAP KARAKTERISTIK GEOPOLIMER BERBASIS ABU LAYANG BATUBARA. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of PENGARUH PENAMBAHAN SERAT ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) DAN SERBUK ALUMINIUM TERHADAP KARAKTERISTIK GEOPOLIMER BERBASIS ABU LAYANG BATUBARA]
Preview
PDF (PENGARUH PENAMBAHAN SERAT ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) DAN SERBUK ALUMINIUM TERHADAP KARAKTERISTIK GEOPOLIMER BERBASIS ABU LAYANG BATUBARA) - Published Version
Download (600kB) | Preview

Abstract

Abu layang batubara merupakan hasil pembakaran batubara yang banyak dihasilkan oleh industri kelistrikan berbasis batubara, industri semen dan industri lainnya. Abu layang batubara belum dimanfaatkan secara maksimal, untuk saat ini pemanfaatannya terbatas antara lain sebagai adsorben, batako, campuran semen dan geopolimer. Geopolimer mempunyai sifat getas dengan kuat tarik yang rendah. Dalam penelitian ini serbuk aluminium dan serat eceng gondok ditambahkan untuk meningkatkan kuat tekan dan kuat tarik geopolimer. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu menentukan rasio mol SiO2/Al2O3 dengan variasi penambahan serbuk aluminium dan sintesis geopolimer dengan variasi penambahan serat eceng gondok. Serbuk aluminium dan serat eceng gondok yang digunakan bervariasi antara 0,1-0,5 gram dan 0,5-3% (b/b) abu layang dengan interval 0,5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio mol SiO2/Al2O3 optimum adalah 4,90 dengan penambahan serbuk aluminium sebesar 0,2 gram dihasilkan kuat tekan 32,03 MPa, kuat tarik 22,91 MPa, densitas 15888,09 kg/m3 dan konduktivitas panas 0,1001 Watt/mºK. Penambahan serat optimum pada 2,5% (b/b) abu layang dengan kuat tekan 27,57 MPa, kuat tarik 24,11 MPa, densitas 1590,26 kg/m3 dan konduktivitas panas 0,0999 Watt/mºK. Hasil analisis XRD (XRay Diffraction) menunjukkan sampel dengan penambahan serbuk aluminium 0,2 gram dan 0% serat memiliki fasa paling amorf dengan kandungan mineral utama quartz. Analisis gugus fungsi geopolimer dengan FT-IR (Fourier Transform Infra Red) menunjukkan telah terbentuk ikatan geopolimer baik pada sampel tanpa penmbahan serat dan Al(H0), penambahan Al 0,2 gram (H2), dan penambahan al 0,2 gram dan serat 2,5% (H5) yang ditandai dengan adanya pita serapan pada 1002,98 cm-1 dan pita serapan pada 455,2 cm-1 menunjukkan vibrasi ulur asimetris Si-O-Si atau Si-O-Al. Pita serapan pada 2931,8 cm-1 menunjukkan ikatan C-H serat selulosa juga muncul pada geopolimer dengan penambahan serat 2,5%. Analisis morfologi partikel menggunakan SEM (Scanning Electron Microscopy) menunjukkan bahwa terdapat pori, partikel serat dan terbentuknya matriks pada geopolimer.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Abu layang batubara, geopolimer, serat eceng gondok, serbuk aluminium
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Q Science > QD Chemistry
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia, S1
Depositing User: Retma IF UPT Perpus
Date Deposited: 03 Jul 2019 15:44
Last Modified: 03 Jul 2019 15:44
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/32272

Actions (login required)

View Item View Item