RITUAL PITULASAN DENGAN BUSANA PUTIH SEBAGAI SIMBOL KEAGAMAAN DI DESA NGROTO KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN


Aenny Marroh Ukhti Nurul Fadhillah, 3401413032 (2017) RITUAL PITULASAN DENGAN BUSANA PUTIH SEBAGAI SIMBOL KEAGAMAAN DI DESA NGROTO KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3401413032.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (441kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi adanya fenomena menarik yaitu suatu ritual dipengaruhi kebudayaan salah satunya Ritual Pitulasan di Desa Ngroto Ngroto Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Dalam ritual Pitulasan terdapat simbol keagamaan yang dapat menjadikan ritual tersebut terasa lebih hikmat. Simbol keagamaan dalam Pitulasan terlihat melalui Fenomena dalam Ritual Pitulasan yaitu masyarakat yang datang mayoritas menggunakan busana putih. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui pelaksanaan Ritual Pitulasan di Desa Ngroto Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan, (2) Mengetahui busana yang dipakai pada Ritual Pitulasan di Desa Ngroto Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan, (3) Mengetahui alasan Busana Putih dijadikan Simbol Keagamaan dalam Ritual Pitulasan di Desa Ngroto Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Kualitatif. Lokasi penelitian berada di Desa Ngroto Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat yang melakukan ritual Pitulasan di Desa Ngroto Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber. Metode analisis yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Penelitian ini menggunakan Konsep Simbol Agama oleh Victor Turner dan Konsep Sistem Religi oleh Koentjaraningrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Ritual Pitulasan di Desa Ngroto sudah berlangsung sejak 2007 dan sudah menjadi salah satu bagian dalam kebudayaan masyarakat Desa Ngroto, hal ini ditandai dengan partisipasi masyarakat Desa Ngroto mulai dari menyiapkan persiapan Ritual Pitulasan, mengikuti serangkaian Ritual Pitulasan sampai dengan selesainya Ritual Pitulasan. (2) Masyarakat Desa Ngroto memahami bahwa busana putih bukan merupakan suatu kewajiban dalam mengikuti Ritual Pitulasan namun Masyarakat Desa Ngroto selalu berusaha menggunakan busana putih saat mengikuti Ritual Pitulasan dengan berbagai alasan mulai dari mengikuti sunnah Rasul, melambangkan busana yang suci dan bersih, menjadikan kenyamanan dan kemantapan hati, hingga menyamakan dengan jamaah Pitulasan yang lain. Saran yang dapat penulis sampaikan dalam penelitian ini ditunjukan kepada masyarakat Desa Ngroto supaya dapat mempertahankan solidaritas dan nilai-nilai kearifan pada saat menyelenggarakan Ritual Pitulasan. --- The background of this research is the interesting phenomenon of rituals influenced by cultures one of them is Pitulasan Ritual in Ngroto Village Gubug Sub-district Grobogan Regency. In Pitulasan ritual there is religious symbol which is able to make the ritual more solemn. The religious symbol in Pitulasan is seen by a phenomenon in Pitulasan Ritual that people who come to celebrate it are wearing white clothing. The Purpose of this research are (1) to find out the implementatiton of Pitulasan ritual in Ngroto Village Gubug Sub-district Grobogan Regency, (2) to find out the white clothing wore for Pitulasan ritual in Ngroto Village Gubug Sub-district Grobogan Regency, (3) to find out the reason why white clothing becomes the religious symbol of Pitulasan ritual in Ngroto Village Gubug Sub-district Grobogan Regency. The method used in this research was Qualitative Research Method. The location of the research was in Ngroto Village Gubug Sub-district Grobogan Regency. Subject of the research was people who did Pitulasan Ritual in Ngroto Village Gubug Sub-district Grobogan Regency. Data collection technique used observation, interview, and documentation. Data validity technique used triangulation of source. Analysis methods used in this research were collecting data, reducing data, presenting data, and verifying data. This research used Religious Symbol Concept by Victor Turner and Religious System Concept by Koentjaraningrat. The results show that (1) Pitulasan Ritual in Ngroto Village had been held since 2007 and it was one of the cultures of society in Ngroto Village, it was marked by participation of people in Ngroto Village from preparing Pitulasan Ritual, following Pitulasan Ritual to the end of Pitulasan Ritual. (2) Society of Ngroto Village understood that white clothing was not an obligation in following Pitulasan Ritual but they always tried to wear white clothing with some reasons from following Prophet’s sunnah, white clothing symbolized pure and clean clothing, it was comfortable and steadying the heart, to equating with other Pitulasan pilgrims. The suggestion of the researcher in this research is given to people of Ngroto Village to maintain the solidarity and cultural wisdom when they are holding Pitulasan ritual.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Busana Putih, Masyarakat Desa Ngroto, Pengajian, Ritual Pitulasan, White Clothing, Society of Ngroto Village, Recitation, Pitulasan Ritual
Subjects: H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races > Community Culture
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: Users 7 not found.
Date Deposited: 20 Dec 2018 14:51
Last Modified: 29 Mar 2019 17:57
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/31978

Actions (login required)

View Item View Item