PELAKSANAAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK HABITUS LITERASI SISWA DI SMA NEGERI 4 MAGELANG


Betha Handini Pradana , 3401413009 (2017) PELAKSANAAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK HABITUS LITERASI SISWA DI SMA NEGERI 4 MAGELANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3401413009.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (288kB) | Preview

Abstract

Keterampilan membaca sangat diperlukan dalam kehidupan kita, karena pengetahuan diperoleh melalui membaca. Kemampuan membaca masyarakat Indonesia, khususnya siswa masih tergolong rendah. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk menonton televisi daripada untuk membaca. Gerakan literasi sekolah (GLS) merupakan program yang dicanangkan oleh Pemerintah dalam rangka pembentukan budi pekerti, serta membiasakan siswa untuk membaca dan menulis. SMA N 4 Magelang merupakan salah satu sekolah piloting project literasi pertama di Kota Magelang. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui persiapan sekolah dalam rangka pelaksanaan GLS, (2) mengetahui pelaksanaan GLS di SMA N 4 Magelang, dan (3) mengetahui kendala yang dihadapi sekolah dalam penerapan GLS. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini berlokasi di SMA N 4 Magelang. Subyek dalam penelitian ini yaitu Tim Literasi dan Siswa SMA N 4 Magelang. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode analisis data kualitatif yang terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan konsep habitus dan field dari Pierre Bourdie. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa (1) persiapan sekolah dalam rangka penerapan GLS sekolah meliputi, pengadaan sarana dan prasarana serta program yaitu kegiatan 15 menit membaca, pinjam buku dari siswa, mendekatkan buku ke siswa, pelatihan tulis, dan festival literasi, (2) pelaksanaan GLS di SMA N 4 Magelang sudah pada tahap pengembangan, dengan hasil yang belum memuaskan. Habitus literasi hanya terjadi pada siswa tertentu saja, yakni siswa yang sebelumnya memiliki habitus membaca dan menulis baik. Artinya siswa tersebut mengalami “kesuksesan”, sedangkan yang lain mengalami “kegagalan”, (3) kendala utama yang dihadapi oleh sekolah adalah masih kurangnya kesadaran siswa dan guru untuk konsisten menjalankan kegiatan yang berkaitan dengan gerakan literasi sekolah. Saran, bagi sekolah seharusnya mengadakan pemberian reward secara berkala supaya siswa dan guru mempunyai motivasi. Bagi guru, sebaiknya dapat menjadi contoh dalam kegiatan literasi, misalnya melakukan kegiatan mengomentari buku bersama-sama siswa. Bagi siswa, seharusnya mampu memanfaatkan sarana dan prasarana berkaitan dengan GLS dengan sebaik-baiknya, supaya kebiasaan membaca atau habitus literasi siswa dapat terbentuk dengan maksimal.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Gerakan, Habitus, Literasi Sekolah
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education
L Education > LB Theory and practice of education > LB2300 Higher Education
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: Users 7 not found.
Date Deposited: 18 Dec 2018 16:04
Last Modified: 04 Apr 2019 17:08
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/31959

Actions (login required)

View Item View Item