KEBERADAAN TRADISI MUYEN DI ERA MODERN (Studi Kasus Desa Karangreja Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap)
Rani Meilina Siswoyo , 3401413004 (2017) KEBERADAAN TRADISI MUYEN DI ERA MODERN (Studi Kasus Desa Karangreja Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (562kB) | Preview |
Abstract
Tradisi muyen adalah tradisi menjaga bayi atau lek-lekan yang dilaksanakan selama tali pusar bayi belum lepas. Tradisi muyen tetap ada di Desa Karangreja sampai saat ini meskipun masyarakat sudah hidup di zaman yang modern. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui alasan masyarakat masih melaksanakan tradisi muyen di era modern (2) Mengetahui upaya masyarakat untuk mempertahankan tradisi muyen di era modern (3) Mengetahui fungsi tradisi muyen bagi masyarakat di era modern. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di Desa Karangreja, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap. Subjek penelitian adalah masyarakat Desa Karangreja yang melaksanakan tradisi muyen. Informan utama dalam penelitian ini adalah tamu muyen. Informan pendukung dalam penelitian ini adalah perangkat desa, warga yang mengadakan muyen, dan pelaku rewang saat muyen. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi. Analisis data menggunakan metode analisis data kualitatif yang terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan masyarakat masih melaksanakan tradisi muyen di era modern yaitu adanya sikap rikuh (segan) dan adanya proses timbal balik (resiprositas). Terdapat faktor pendorong keberadaan muyen yaitu kesamaan gagasan, keinginan untuk melestarikan nilai-nilai tradisi, dan sebagai sarana untuk mendapatkan hiburan dan faktor penghambat keberadaan muyen yaitu cuaca (hujan), keterbatasan jumlah pemuda, biaya yang besar, dan tidak ada regenerasi penembang macapat muyen. Tradisi muyen memiliki fungsi bagi masyarakat sehingga membuatnya bertahan di era modern diantaranya adalah fungsi sosial (menjalin silaturrahmi, memperkuat ikatan solidaritas, media rembug (musyawarah), tolong menolong antar tetangga), fungsi ekonomi, fungsi keamanan, dan fungsi pelestarian nilai-nilai budaya. Saran yang peneliti rekomendasikan dalam penelitian ini adalah (1) Bagi pemuda Desa Karangreja, untuk belajar macapat. Demikian pula dengan orang-orang tua, untuk dapat mengajarkan macapat kepada pemuda, supaya ada regenerasi penembang macapat terutama saat pelaksanaan muyen. (2) Bagi masyarakat Desa Karangreja, untuk tetap melaksanakan dan mempertahankan tradisi muyen tetapi sesuai kemampuan masing-masing keluarga supaya tidak ada keluarga yang merasa terbebani dengan adanya pelaksanaan tradisi muyen.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Muyen, Tradisi |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > Tradition |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1 |
Depositing User: | Users 7 not found. |
Date Deposited: | 18 Dec 2018 15:46 |
Last Modified: | 04 Apr 2019 14:45 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/31957 |
Actions (login required)
View Item |