RELASI SOSIAL ANTARA PEDAGANG JAMU GENDHONG DAN PELANGGANNYA (Studi Kasus di Dusun Jubug Desa Tonoboyo Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang)


Elva Falasefa, 3401412168 (2017) RELASI SOSIAL ANTARA PEDAGANG JAMU GENDHONG DAN PELANGGANNYA (Studi Kasus di Dusun Jubug Desa Tonoboyo Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3401412168.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (280kB) | Preview

Abstract

Dari bermacam-macam cara pedagang jamu menjajakkan dagangannya mulai dari yang digendhong hingga menggunakan sepeda motor, cara yang paling banyak dilakukan masyarakat Jubug adalah dengan cara digendhong atau disebut jamu gendhong. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui strategi pedagang jamu gendhong dalam menemukan pelanggan dan (2) memahami relasi sosial antara pedagang jamu gendhong dan pelanggannya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian ini adalah di Dusun Jubug, Desa Tonoboyo, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang dengan subjek penelitian yaitu pedagang jamu gendhong. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji validitas data menggunakan triangulasi data. Sedangkan teknik analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi / menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pedagang jamu gendhong harus memiliki strategi-strategi dalam menemukan dan mempertahankan pelanggannya mengingat persaingan dengan pedagang di pasar dan jamu instan yang sudah banyak beredar dan mudah didapatkan. Strategi yang dilakukan adalah menetapkan area dagang yang belum ditempati pedagang lain, menjaga kealamian, kekentalan dan rasa, memisahkan peralatan yang digunakan untuk memasak dan mengolah jamu, menyediakan jamu instan, dan menerima pemesanan jamu. Selain itu, relasi antara pedagang jamu gendhong dan pelanggannya menjadi seperti hubungan kekeluargaan. Hal ini sejalan dengan teori Sairin dkk mengenai teori ekonomi personal. Prinsip dagang orang Jawa yaitu tuno sathak bathi sanak juga menjadi salah satu prinsip yang dipegang pedagang jamu gendhong untuk tetap berjualan jamu meskipun terkadang memiliki sedikit kerugian, namun tetap dapat menambah saudara. Saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1) Bagi pedagang jamu gendhong, sebaiknya mencatat hutang-piutang yang dilakukan dengan pelanggannya. 2) Bagi Kepala Dusun Jubug, sebaiknya mengadakan regenerasi jamu gendhong untuk mencegah kepunahan jamu gendhong. 3) Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, sebaiknya diadakan sosialisasi mengenai manfaat jamu dan cara pengolahan jamu yang tepat bagi warga Dusun Jubug untuk melengkapi pengetahuan kearifan lokal yang dipahami tentang jamu agar menjadi pengetahuan yang lebih utuh. Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang kiranya juga perlu bekerjasama dengan BPOM untuk melakukan pendampingan pengolahan jamu bagi pedagang jamu di Dusun Jubug agar lebih tepat dan higienis, juga agar manfaat jamu tetap terjaga.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Jamu Gendhong, Pedagang, Pelanggan, Relasi Sosial
Subjects: H Social Sciences > HC Economic History and Conditions > Tradisional Market
H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform > Social Relation
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: Users 7 not found.
Date Deposited: 18 Dec 2018 15:00
Last Modified: 05 Apr 2019 14:15
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/31953

Actions (login required)

View Item View Item