KARAWITAN TARI WANARA PARISUKA DI OBJEK WISATA GOA KREO KOTA SEMARANG : KAJIAN TENTANG GARAP GENDHING TARI GARAPAN BARU
Irwan Susanto , 2501411056 (2017) KARAWITAN TARI WANARA PARISUKA DI OBJEK WISATA GOA KREO KOTA SEMARANG : KAJIAN TENTANG GARAP GENDHING TARI GARAPAN BARU. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (KARAWITAN TARI WANARA PARISUKA DI OBJEK WISATA GOA KREO KOTA SEMARANG : KAJIAN TENTANG GARAP GENDHING TARI GARAPAN BARU)
- Published Version
Download (314kB) | Preview |
Abstract
Tari Wanara Parisuka, sebuah tari garapan baru yang menggambarkan kera sedang bermain-main. Istilah Wanara Parisuka, berasal dari bahasa Jawa, wanara berarti kera, dan parisuka berarti bersenang-senang. Garap musik pendukung Tari Wanara Parisuka berupa kolaborasi antar gending-gending jawa dan musik kentongan sehingga menarik untuk diteliti selain itu penonton juga di ikut sertakan dalam pertunjukan dengan memainkan kentongan. Berdasarkan paparan tersebut, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu bagaimana garap gending pendukung Tari Wanara Parisuka, dengan tujuan untuk mengetahui dan menjelaskan repertoar gending yang digunakan sebagai materi garap musik pedukung Tari Wanara Parisuka. Hasil penelitian ini memiliki dua manfaat, yaitu : teoritis dan paktis, secara teori dapat dijadikan sebagai bahan bacaan bagi masyarakat dan pengamat seni. Secara praktis dapat dijadikan sebagai bahan pengetahuan dan materi latihan karawitan iringan tari, sehingga memudahkan pada saat proses latihan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan metode kulaitatif. Lokasi penelitian di Dusun Talun Kacang RW.03 kelurahan Kandri kecamatan Gunungpati kota Semarang. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Ditambah dengan teknik analisis data dan teknik keabsahan data. Analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan 4 kriteria yaitu derajat kepercayaan, keteralihan, kebergantungan dan kepastian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gending pendukung Tari Wanara Parisuka berbentuk lancaran yang terdiri dari dua lancaran, yaitu: lancaran untuk anak-anak dan lancaran untuk orang dewasa berlaras pelog nem yang dimainkan secara berulang-ulang menggunakan irama lancar dan dikolaborasikan dengan alat musik kentongan. Pola tabuhan kendang menjadi pembeda iringan gerak tari yang disesuaikan dengan gerakan tari, terdiri dari enam pola, yaitu : awalan, sabetan, joget muter, jogetan menggaruk, dolanan, loncat ulap, lampah tiga, megot dan akhiran. Iringan Tari Wanara Parisuka menggunakan beberapa alat musik gamelan yaitu barung, saron, peking, kethuk, kempyang, bonang, kempul 1, 2 dan 6 , gong dan kendang, sementara itu sebagian alat musik gamelan belum diikutkan. Agar lebih lengkap lagi, penulis memberi saran alat gamelan ditambah lagi seperti bonang penerus, sletem, kempul 3 dan 4. Ketika gamelan dan kentongan dimainkan secara bersamaan, suara kentongan masih terdengar lebih pelan dari gamelan, agar terdengar lebih imbang penulis menyarankan untuk menambah jumlah kentongan.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Seni Tari, karawitan |
Subjects: | N Fine Arts > NL Theater and Dance N Fine Arts > NN Music |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, S1 (Pendidikan Seni Tari) |
Depositing User: | Retma IF UPT Perpus |
Date Deposited: | 18 Dec 2018 16:49 |
Last Modified: | 07 May 2019 13:07 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/31950 |
Actions (login required)
View Item |