DAMPAK PERNIKAHAN DINI TERHADAP PEMAKNAAN STATUS DAN PERAN PEREMPUAN DI DUSUN JLEGONG, KECAMATAN BATUR, KABUPATEN BANJARNEGARA


Ika Rahmawati, 3401412061 (2017) DAMPAK PERNIKAHAN DINI TERHADAP PEMAKNAAN STATUS DAN PERAN PEREMPUAN DI DUSUN JLEGONG, KECAMATAN BATUR, KABUPATEN BANJARNEGARA. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3401412061.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (245kB) | Preview

Abstract

Fenomena pernikahan dini masih menjadi fenomena yang banyak terjadi di Indonesia, khususnya di daerah pedesaan yang masih banyak ditemukan fenomena menikahkan anak di bawah umur. Salah satu daerah yang masih banyak ditemukan fenomena pernikahan dini adalah Dusun Jlegong. Masyarakat Dusun Jlegong masih sangat memegang pola pemikiran zaman dahulu dan masih susah untuk diajak berfikiran terbuka dan mengikuti perkembangan zaman dan menganggap pernikahan adalah suatu yang wajar dilakukan tanpa harus memandang umur dan kematangan kedewasaan dari perempuan. Tujuan penelitian di antara lain: 1) Mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap pernikahan dini yang masih banyak dilakukan di Dusun Jlegong. 2) Mengetahui bagaimana perempuan pelaku pernikahan dini memaknai status dan perannya setelah menikah. 3) Mengetahui bagaimana dampak dari pernikahan dini terhadap pola pengasuhan anak di Dusun Jlegong. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Lokasi di Dusun Jlegong, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Informasi pendukung dalam penelitian ini adalah perempuan pelaku pernikahan dini, pihak KUA, pihak Puskesmas dan masyarakat Dusun Jlegong. Teknik pengumpulan data penelitian adalah dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi data. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan konsep persepsi dari Robbins, Pemaknaan status dan peran dari Astuti, dan pola pengasuhan anak dari Djamarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Persepsi masyarakat Dusun Jlegong tentang pernikahan dini dianggap wajar dan biasa dilakukan. Persepsi tersebut lahir karena beberapa alasan seperti asalan menghindari hamil diluar nikah, mengurangi beban ekonomi kleuarga dan rendahnya pemahaman terhadap pentingnya pendidikan. 2) Pemaknaan status dan peran perempuan pelaku pernikahan dini setelah menikah, masih sangat kurang. Para perempuan pelaku pernikahan dini hanya memaknai pernikahan saat mereka bisa memasak, momong (mengasuh anak), dan bersih-bersih rumah, mereka kurang memahami bahwa pernikahan butuh kesiapan kedewasaan, pola pemikiran dan fisik yang mapan. Mereka beranggapan bahwa kedewasaan bisa datang setelah menikah, tidak sedikit kasus pernikahan dini yang berakhir karena kurangnya kedewasaan dari pelaku pernikahan dini. 3) Dampak pernikahan dini terhadap pola pengasuhan anak di Dusun Jlegong. Pemahaman terhadap pengasuhan anak oleh para perempuan pelaku pernikahan dini masih sangat kurang, mereka menganggap dengan memberikan uang jajan yang penuh sudah termasuk menjadi orang tua yang baik, pengajaran tentang kebersihan, bersikap, kesopanan, kerapian masih sangat kurang diajarkan oleh perempuan pelaku pernikahan dini. Saran bagi masyarakat cobalah lebih mau untuk membuka pikiran, bagi perempuan pelaku pernikahan dini cobalah untuk lebih mematangkan pemikiran saat akan memutuskan untuk menikah, bagi pihak KUA dan Puskesmas untuk bisa lebih memberikan informasi atau sosialisasi tentang bagaimana pernikahan dini dan dampak dari pernikahan dini.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Pemaknaan status dan peran, Pernikahan Dini, Pola Pengasuhan Anak
Subjects: H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, S1
Depositing User: Users 7 not found.
Date Deposited: 17 Dec 2018 14:16
Last Modified: 05 Apr 2019 19:30
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/31937

Actions (login required)

View Item View Item