STRATEGI ADAPTASI EKOLOGI MASYARAKAT DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) DALAM MENGHADAPI PENCEMARAN LIMBAH PRODUKSI BATIK (Studi Etnoekologi di DAS Setu, Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan)
Maritsa Anwari Sonta, 3401412039 (2017) STRATEGI ADAPTASI EKOLOGI MASYARAKAT DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) DALAM MENGHADAPI PENCEMARAN LIMBAH PRODUKSI BATIK (Studi Etnoekologi di DAS Setu, Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (217kB) | Preview |
Abstract
Sumber penghidupan masyarakat Kota Pekalongan yang sebagian besar bertumpu di sektor industri kerajinan batik menyebabkan terjadinya pencemaran sungai di Kota Pekalongan. Meskipun demikian, masyarakat masih memanfaatkan sungai tersebut, salah satunya di DAS Setu di Kelurahan Jenggot. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pemanfaatan DAS Setu yang dilakukan masyarakat, mengungkap persepsi masyarakat terhadap keberadaan DAS Setu, serta menjelaskan strategi adaptasi ekologi yang dilakukan oleh masyarakat dalam menghadapi pencemaran DAS Setu akibat limbah produksi batik. Subjek penelitian ini adalah masyarakat yang memanfaatkan DAS Setu di RW 4, RW 5, RW 9, dan RW 10 Kelurahan Jenggot. Metode pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis menggunakan analisis data kualitatif model interaktif dari Miles dan Hubermas. Hasil penelitian (1) Pemanfaatan DAS Setu terdiri dari tiga kategori yang setiap kategori terdiri dari beragam aktivitas. Pertama, yaitu untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, meliputi mengairi lahan pertanian, mencari ikan, dan membuka warung. Kedua, yaitu untuk golek angin, meliputi memancing dan nongkrong. Ketiga, yaitu untuk membuang limbah cair dan padat, baik dari industri maupun domestik. (2) Bentuk pemanfaatan DAS Setu yang dilakukan oleh masyarakat didasarkan persepsi mereka terhadap keberadaan DAS Setu. Persepsi masyarakat tersebut meliputi DAS Setu sebagai tempat yang tidak bertuan, peceren, sungai yang sudah tidak normal, dan sebagai sumber pencemaran lingkungan sekitar. (3) Strategi adaptasi ekologi yang dilakukan untuk menghadapi pencemaran DAS Setu dilakukan secara kolektif dan individual, secara kolektif meliputi membangun UPL Kelurahan Jenggot, melakukan kerja bakti bersih desa, membangun MCK umum dan menyediakan sumber air bersih melalui PAMSIMAS, menambahkan kapasitas saluran drainase, serta mengeruk lumpur di DAS Setu, sedangkan secara individual terdiri dari memanfaatkan air tanah, PDAM, PAMSIMAS, dan air minum dalam kemasan, serta memilih waktu dalam memancing dan menunda konsumsi ikan hasil tangkapan dari DAS Setu. Masyarakat menggabungkan beragam strategi tersebut. Saran yang dapat diajukan untuk produsen industri supaya tidak membuang limbahnya ke DAS Setu atau mengolahnya terlebih dahulu sebelum membuangnya ke DAS Setu/saluran drainase, untuk pemerintah perlu menambah kapasitas UPL dan tempat pengelolaan sampah, melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, mengawasi dan memberi sanksi kepada produsen industri dan masyarakat yang membuang limbah ke DAS Setu tanpa diolah, serta untuk masyarakat supaya pro aktif menjaga kelestarian DAS Setu. -- Batik industry is the living source for most of Pekalongan people. However, the industry also causes the river pollution. Although the rivers in Pekalongan was polluted, the society still use them. One of them is Setu watershed, Jenggot Village. Setu watershed is used by the society for various importances. Those importances are divided into three categories, the first one is to fulfill economics needs, the second one is to have fun which is called golek angin, and the third one is to throw the waste. Those exploiting are based on the society’s perception towards Setu watershed it self. Their perception are such a Setu watershed as territory without owner, dump whose condition is very dirty which is called peceren, the river that was not normal, and problems sources of environment. Those perceptions influence their strategies to face the pollution in Setu watershed. The strategies they do are communal and personal strategy.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pencemaran DAS Setu, Persepsi, Strategi Adaptasi Ekologi, Pollution of Setu Watershed, Perception, Ecological Adaptation Strategy |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences > environmental Impact G Geography. Anthropology. Recreation > GF Human ecology. Anthropogeography > Waste Management |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, S1 |
Depositing User: | Users 7 not found. |
Date Deposited: | 17 Dec 2018 13:51 |
Last Modified: | 04 Apr 2019 18:50 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/31935 |
Actions (login required)
View Item |