BENTUK PERTUNJUKAN KESENIAN BARONGAN WAHYU BUDAYA DI DUKUH KARANG REJO DESA LORAM KULON KECAMATAN JATI KABUPATEN KUDUS
Abrilia Dwi Alfianingrum , 2501409128 (2016) BENTUK PERTUNJUKAN KESENIAN BARONGAN WAHYU BUDAYA DI DUKUH KARANG REJO DESA LORAM KULON KECAMATAN JATI KABUPATEN KUDUS. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (BENTUK PERTUNJUKAN KESENIAN BARONGAN WAHYU BUDAYA DI DUKUH KARANG REJO DESA LORAM KULON KECAMATAN JATI KABUPATEN KUDUS)
- Published Version
Download (284kB) | Preview |
Abstract
Barongan Wahyu Budaya merupakan salah satu dari beberapa grup kesenian Ketoprak dan Barongan yang berasal dari Desa Loram Kulon. Dibentuk pada tahun 1995 oleh Bapak Sukadi yang menjadi ketua Grup Kesenian Ketoprak dan Barongan Wahyu Budaya. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini yaitu: bagaimana Bentuk Pertunjukan Kesenian Barongan Wahyu Budaya di Desa Loram Kulon Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. Penelitian difokuskan pada setiap urutan penyajian kesenian Barongan Wahyu Budaya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang meliputi: observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Kesenian Barongan Wahyu Budaya merupakan pelestarian dari kesenian Barongan peninggalan pemimpin Desa Loram terdahulu yang digunakan sebagai media penyebaran Agama Islam di kota Kudus. Hasil pembahasan mengacu pada elemen-elemen pertunjukan yang meliputi: 1) Ragam gerak antara lain gedrug, klebatan sampur, tepisan, klepatan, pancalan, ngaklak, caplokan, dekeman, dan glundungan. 2) Pelaku yaitu penari barong, Penthul, Bondet, penari Kuda Lumping. 3) Iringan menggunakan instrumen musik kendang, slompret, kenong, kempul, bonang, gong. 4) Tata rias wajah menggunakan rias prengesan untuk pemeran Penthul, sedangkan untuk Barongan menggunakan topeng. 5) Tata rias busana Barongan menggunakan topeng yang dilengkapi dengan kain loreng berwarna hitam putih, sedangkan Penthul menggunakan iket, sumping, kace, baju hem, sabuk bara-bara, jarik, sampur dan celana panji. 6) Properti topeng, kuda kepang, pecut atau cambuk, keris, kerincingan. 7) Pola lantai hanya melingkar dan garis lurus. 8) Tempat pertunjukan berada di halaman terbuka. 9) Penonton dari semua kalangan. 10) Urutan penyajian meliputi adegan pra tontonan, adegan inti dan arak-arakan. Kemudian juga pada kegiatan arak-arakan menuju rumah warga yang memiliki fungsi ekonomi bagi para pemain. Saran dari penelitian ini adalah lebih dikembangkan lagi kesenian Barongan yang sudah ada dengan mengenalkannya kepada masyarakat luas agar generasi penerus dapat mengetahui bahwa Kota Kudus memiliki sejarah kesenian yang patut dibanggakan juga dilestarikan.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bentuk Pertunjukan Barongan Kudus |
Subjects: | N Fine Arts > N Visual arts (General) For photography, see TR N Fine Arts > NX Arts in general |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, S1 (Pendidikan Seni Tari) |
Depositing User: | Retma IF UPT Perpus |
Date Deposited: | 26 Jun 2019 20:07 |
Last Modified: | 26 Jun 2019 20:07 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/31932 |
Actions (login required)
View Item |