MUSEUM SAINS DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN HI-TECH


Zaenal Mustofa, 5112413003 (2017) MUSEUM SAINS DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN HI-TECH. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of MUSEUM SAINS DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN HI-TECH]
Preview
PDF (MUSEUM SAINS DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN HI-TECH) - Published Version
Download (12MB) | Preview

Abstract

Perkembangan Sains dunia sudah sangat pesat terutama pada negaranegara maju yang diikuti dengan penemuan-penemuan besar dalam bidang sains. Untuk menampung kegiatan mengenai sains, dibutuhkan sebuah wadah yang mampu menampung dan mengembangkan sains. Salah satu alternatifnya ialah dengan Museum Sains, mengingat negara-negara maju sudah memilikinya seperti Artscience Museum Singapore, Hongkong Science Museum, Nagoya City Science Museum, London Science Museum dan lain-lain. Di beberapa kota-kota besar di Indonesia sudah terdapat beberapa tempat yang berorientasi mengenai sains seperti Museum PP IPTEK Jakarta, Museum Puspa IPTEK Bandung, Taman Pintar di Yogyakarta. Melihat hal tersebut, Kota Semarang sebagai Ibu Kota Jawa Tengah juga perlu adanya Museum Sains. Kota semarang merupakan salah satu kota metropolitan yang ada di Indonesia selain Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan. Sebagai salah satu kota paling berkembang di Pulau Jawa, Kota Semarang mempunyai jumlah penduduk yang hampir mencapai 2 juta jiwa dan siang hari bisa mencapai 2,5 juta jiwa dengan luas 373,70 km 2. Museum ini berada pada tingkat lokal, namun melihat Semarang merupakan Ibukota Provinsi Jawa tengah sehingga tidak menutup kemungkinan pengunjung berasal dari luar kota Semarang. Lokasi Museum Sains ini lebih tepat nya berada di BWK BWK III dengan potensi lahan rekreasi yang berada di Kecamatan Semarang Utara dengan pertimbangan dan pemilihan dari beberapa alternatif maka dipilih site yang berlokasi di Jalan Anjasmoro Raya. Site tersebut dicari data dan dianalisis untuk kemudian dicarikan solusinya. Ada beberapa dasar pendekatan arsitektur di dalam merancang sebuah bangunan, dengan melihat hubungan antara sains dan teknologi maka diambillah pendekatan dari Museum Sains yaitu pendekatan Hi-Tech. Dalam arsitektur hitech diartikan sebagai suatu aliran arsitektur yang bermuara pada ide gerakan arsitektur modern yang membesar-besarkan kesan struktur dan teknologi suatu bangunan. Karakteristik yang menjadi referensi arsitektur hi-tech adalah bangunan yang terbuat dari material sintetis seperti logam, kaca dan plastik. Pada pendekatan ini juga dengan penerapan sistem teknologi tinggi dengan acuan untuk lebih menghemat energi dan ramah lingkungan. Perencanaan bangunan Museum Sains di Kota Semarang menampung beberapa kegiatan antara lain pameran sains; pendidikan dan program pelatihan sains; penelitian dan pengembangan sains; dan pengadaan event sains (olimpiade sains).

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Sains, Museum, Semarang, Hi-Tech
Subjects: T Technology > TK Electrical and Electronic Engineering
T Technology > TYA Teknik Sipil
Fakultas: Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur, S1
Depositing User: Retma IF UPT Perpus
Date Deposited: 26 Jun 2019 19:39
Last Modified: 26 Jun 2019 19:39
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/31579

Actions (login required)

View Item View Item