KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN ROUND CLUB (KELILING KELOMPOK) DALAM PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS CERITA PENDEK BERMUATAN KARAKTER PADA SISWA KELAS VII SMP


Ninik Wiji Lestari , 2101412018 (2017) KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN ROUND CLUB (KELILING KELOMPOK) DALAM PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS CERITA PENDEK BERMUATAN KARAKTER PADA SISWA KELAS VII SMP. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 2101412018.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (342kB) | Preview

Abstract

Model pembelajaran adalah cara atau langkah yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang efektif digunakan dalam pembelajaran menysusun cerpen yaitu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan peserta didik lain. Model pembelajaran kooperatif sangat banyak jenisnya. Jenis model pembelajaran yang dapat dipilih dalam pembelajaran menyusun adalah model Jigsaw dan Round Club (Keliling Kelompok), sehingga untuk mengetahui keefektifan kedua model tersebut peneliti menerapkan model tersebut dalam pembelajaran menyusun teks cerita pendek pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII SMP. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini terdiri atas tiga poin penting yaitu (1) bagaimana keefektifan model Jigsaw dalam pembelajaran menyusun teks cerita pendek bermuatan karakter pada siswa kelas VII SMP? (2) bagaimana keefektifan model Round Club (Keliling Kelompok) dalam pembelajaran menyusun teks cerita pendek bermuatan karakter pada siswa kelas VII SMP? (3) manakah yang lebih efektif antara pembelajaran menyusun teks cerita pendek bermuatan karakter dengan model Jigsaw dan pembelajaran menyusun teks cerita pendek bermuatan karakter dengan model Round Club (Keliling Kelompok)? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan pembelajaran menyusun teks cerita pendek bermuatan karakter dengan model Jigsaw dan model Round Club (Keliling Kelompok) pada siswa kelas VII SMP, serta menentukan perbedaan keefektifan di antara kedua model tersebut. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII SMP N 1 Karangmalang Kabupaten Sragen. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan desain nonequivalent control group design. Kelas VII B dipilih sebagai kelompok i eksperimen yang mendapat perlakuan menggunakan model Jigsaw, sedangkan kelas VII E dipilih sebagai kelompok control yang mendapat perlakuan menggunakan model Round Club (Keliling Kelompok). Terdapat tiga kegiatan inti dalam penelitian ini, yaitu tes awal (Pretest), pemberian perlakuan (Treatment), dan tes akhir (Posttest). Pengambilan data dilakukan dengan teknik tes dan nontes. Instrumen tes berupa soal proyek untuk menyusun teks cerita pendek. Penerapan model Jigsaw dalam pembelajaran menyusun cerpen pada siswa kelas VII dinyatakan efektif. Hal tersebut dibuktikan melalui uji hipotesis akhir yaitu berdasarkan uji perbedaan dua rata-rata (uji-t) skor tes awal (Pretest) dan tes akhir (Posttest) kelompok Jigsaw , diperoleh Pretest 64,17 dan Posttest 75,58 yang menunjukkan hasil tes akhir lebih baik dari pada tes awal. Hasil uji tersebut diperkuat dengan menunjukkan peningkatan sebesar 11,41 %. Persentase proses pembelajaran menyusun teks cerpen dengan model Jigsaw mencapai 99 %. persentase tersebut dilihat dari data hasil observasi sintakmatik model pembelajarannya. Sintakmatik model Jigsaw terdiri dari orientasi, mengorganisasi peserta didik untuk belajar, membimbing peserta didik dalam diskusi, membimbing peserta didik untuk mengembangkan dan mempersiapkan laporan akhir, menyajikan hasil karya, evaluasi dan merumuskan simpulan. Sintakmatik dari model Jigsaw berjalan dengan baik. Penerapan model Round Club (Keliling Kelompok) dalam pembelajaran menyusun tek cerpen siswa kelas VIII SMP efektif. Hal tersebut dibuktikan melalui uji hipotesis akhir yaitu berdasarkan uji perbedaan dua rata-rata (uji-t) skor tes awal (Pretest) dan tes akhir (Posttest) kelompok Round Club (Keliling Kelompok) diperoleh 64,11 kurang dari rataan dan nilai Posttest 75,29 yang menunjukkan hasil tes akhir lebih baik dari pada tes awal. Hasil uji tersebut diperkuat dengan penghitungan hasil rata-rata nilai kelompok Round Club (Keliling Kelompok) yang menunjukkan peningkatan sebesar 11,18%. Keefektifan model Round Club dalam pembelajaran menyusun teks cerpen dibuktikan dengan proses pembelajaran berlangsung dengan baik. Persentase proses pembelajaran menyusun teks cerpen dengan model Round Club mencapai 89 % . Berdasarkan temuan tersebut, disarankan (1) hendaknya guru bahasa Indonesia menggunakan model Jigsaw, khususnya dalam pembelajaran menyusun cerita pendek, karena sudah diuji keefektifannya dibandingkan dengan model Round Club (Keliling Kelompok), dan (2) peneliti di bidang bahasa dan sastra Indonesia hendaknya menggunakan hasil penelitian ini sebagai referensi untuk meningkatkan kemampuan menyusun, khususnya dalam menyusun cerita pendek.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Pembelajaran menyusun teks cerita pendek, model Jigsaw, model Round Club (Keliling Kelompok)
Subjects: P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia
P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Pendidikan Bahasa dan Sastra
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1)
Depositing User: Kharisma Adhi Arya
Date Deposited: 19 Jul 2018 13:25
Last Modified: 19 Jul 2018 13:25
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/31495

Actions (login required)

View Item View Item