MUSEUM PERMAINAN TRADISIONAL ANAK JAWA DI SEMARANG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR VERNAKULAR LANDASAN PROGRAM PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR
Hanif Amrullah , 5112412017 (2017) MUSEUM PERMAINAN TRADISIONAL ANAK JAWA DI SEMARANG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR VERNAKULAR LANDASAN PROGRAM PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (2MB) | Preview |
Abstract
Semarang adalah Ibu Kota Jawa Tengah yang semestinya banyak kita jumpai tentang kebudayaan Jawa yang kental di Kota ini. Di era sekarang ini anak kecil sudah tidak tahu lagi tentang budaya Jawa dikarenakan mereka sudah tidak melihat dan menjumpai kebudayaan Jawa. Mereka tidak mengetahui permainan tradisional Jawa itu apa saja. Mereka lebih mengenal budaya-budaya asing yang bahkan belum tersaring apakah cocok dengan budaya di Indonesia tepatnya di Jawa. Padahal dari negara-negara asih ingin mencuri budaya-budaya Indonesia yang beranekaragam dan mengklaim budaya tersebut milik mereka. Untuk itu direncanakan Museum Permainan Tradisonal Anak Jawa di Semarang sebagai fasilitas yang mengajarkan permainan tradisional jawa, cara memainkannya, alat-alat permainan tradisional yang dipamerkan. Museum Permainan Tradisional Anak Jawa terletak di Kota Semarang Tepatnya di jalan Raya Ngaliyan yang menuju ke arah BSB. Perancangan Museum Permainan Tradisional Anak Jawa dengan pendekatan Arsitektur Vernakular menggunakan metode yang meliputi: deskriptif (data faktual kawasan), studi literatur, studi kasus, analisis, sintesis dan simpulan (rumusan pendekatan dan konsep). Prinsip perancangan Museum Permainan Tradisional Anak Jawa adalah tahap perancangan awal yang berusaha memadukan antara fasilitas standar Museum Permainan Tradisional Anak Jawa dengan kondisi dan lokasi Museum Permainan Tradisional Anak Jawa. Perencanaan Museum Permainan Tradisional Anak Jawa menggunakan beberapa pendekatan yang terkait site di kawasan Kota Semarang, antara lain: (1) pendekatan pemilihan site; (2) pendekatan zoning; (3) pendekatan analisis site; (4) pendekatan Arsitektur Vernakular; (5) pendekatan bentuk; (6) pendekatan sistem penghawaan, dan (7) pendekatan sistem pencahayaan. Di dalam pendekatan pemilihan lokasi harus memenuhi kriteria lokasi, yang meliputi: tata guna lahan, view, aksesibilitas/ pencapaian dan infrastruktur. Zoning tapak terbagi menjadi area publik, semi publik, privat dan service. Analisis tapak meliputi: analisis view, analisis klimatologi, analisis kebisingan, analisis topografi, dan analisis pencapaian/ aksesibilitas. Pada pendekatan Arsitektur Vernakular meliputi aspek: matahari, angin, view dan orientasi, sirkulasi, kebisingan dan vegetasi. Sedangkan pendekatan bentuk/ gubahan massa lebih mengarah kepada implementasi dari output pendekatan Arsitektur Vernakulkar. Pendekatan sistem penghawaaaan dan pencahayaan sebagai bentuk implementasi utilitas bangunan untuk kenyamanan dan efisiensi energi. Arsitektur vernakular dapat diterapkan pada bentuk bangunan , organisasi ruang maupun fasade bangunan agar mengimpletasikan bangunan Tradisional Jawa serta bangunan modern.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Museum, Permainan Tradisional Jawa, Arsitektur Vernakular |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) T Technology > TYA Teknik Sipil |
Fakultas: | Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur, S1 |
Depositing User: | Retma IF UPT Perpus |
Date Deposited: | 26 Jun 2019 16:12 |
Last Modified: | 26 Jun 2019 16:12 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/30915 |
Actions (login required)
View Item |