PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR


Alfiatur Rohmaniah, 5112411029 (2017) PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 5112411029.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Negara Indonesia merupakan negara yang terbuka dalam hubungan kerjasama internasional dengan negara-negara lain, terutama sesama negara Asia, diantaranya adalah negara Jepang. Karena hal inilah budaya Jepang banyak yang masuk ke Indonesia dan mampu diterima dengan baik, bahkan peminatnyapun semakin meningkat ditiap tahunnya. Dan hal ini pulalah yang akan dimanfaatkan sebagai ajang pertukaran budaya Indonesia-Jepang dengan membangun sebuah Pusat Kebudayaan Jepang. Dan kota yang tepat untuk membangun Pusat Kebudayaan Jepang adalah Jakarta, karena Jakarta adalah ibukota negara yang merupakan kota yang paling mudah dimasuki dan mengakses budaya Jepang yang masuk ke Indonesia. Permasalahannya bagaimana merencana dan merancang Pusat Kebudayaan Jepang di Jakarta dengan penekanan desain arsitektur neo vernakular. Dengan tujuan memperkenalkan dan pertukaran budaya Jepang. Pembahasannya menggunakan kaidah ilmu arsitektural dan keilmuan lainnya sebagai pendukung. Lokasi yang dipilih merupakan lokasi yang strategis dengan memilih 3 alternatif site. Site yang terpilih dari ketiganya memiliki luasan 22.875 m2. Dengan KDB 30% dan KLB 4 lantai. Luasan yang dibutuhkan untuk Pusat Kebudayaan Jepang adalah sebagai berikut: kelompok ruang pengunjung seluas 3460 m2, ruang pengelola seluas 408 m2, ruang servis dan teknis seluas 357 m2 dan fasilitas outdoor dan parker seluas 1915 m2. Bentuk bangunan menggunakan penekanan desain arsitektur neo vernacular dengan pendekatan rumah tradisional perkotaan Jepang atau yang biasa disebut Machiya yang akan ditampilkan dalam wujud yang lebih modern. Pondasi menggunakan pondasi tiang pancang, footplat dan pondasi lajur batukali, dinding menggunakan bata ringan, rangka atap menggunakan baja konvensional dan penutup atap dengan genteng beton. Sistem penghawaan menggunakan alami dan buatan dengan energy menggunakan PLN, dan dilengkapi sistem keamanan, pemadam kebakaran, penangkal petir, dan CCTV.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Jakarta, Jepang, Neo Vernakular, Pusat Kebudayaan,
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
T Technology > TYA Teknik Sipil
Fakultas: Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur, S1
Depositing User: Retma IF UPT Perpus
Date Deposited: 26 Jun 2019 16:11
Last Modified: 26 Jun 2019 16:11
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/30885

Actions (login required)

View Item View Item