PENGARUH DEBIT GAS PELINDUNG DAN TEGANGAN LISTRIK TERHADAP TINGKAT KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO SAMBUNGAN LAS GMAW PADA BAJA KARBON SEDANG EMS-45
Alfian Wahyu Prasetya , 5201413043 (2017) PENGARUH DEBIT GAS PELINDUNG DAN TEGANGAN LISTRIK TERHADAP TINGKAT KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO SAMBUNGAN LAS GMAW PADA BAJA KARBON SEDANG EMS-45. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Sifat fisis dan mekanis sambungan las GMAW dipengaruhi pemilihan parameter las yang digunakan diantaranya debit gas pelindung dan tegangan listrik. Debit gas pelindung dan tegangan listrik berpengaruh pada dimensi, kestabilan, dan suhu busur listrik yang dihasilkan, hal ini berpengaruh pada struktur mikro yang terbentuk. Komposisi struktur mikro mempengaruhi sifat fisis dan mekanis sambungan las yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemilihan parameter las khususnya debit gas pelindung dan tegangan listrik terhadap tingkat kekerasan dan struktur mikro sambungan las GMAW. Variasi debit gas yang digunakan adalah 12 liter/menit, 15 liter/menit, dan 18 liter/menit, sedangkan tegangan listrik yang digunakan adalah 25 Volt, 28 Volt, dan 31 Volt. Sambungan las yang dihasilkan kemudian diuji tingkat kekerasan dan struktur mikronya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kekerasan weld metal dan HAZ naik seiring dengan bertambahnya debit gas pelindung. Tingkat kekerasan sambungan dengan tegangan 25 Volt dan debit gas 12 liter/menit, 25 Volt debit gas 15 liter/menit, dan 25 Volt debit gas 18 liter/menit naik dari 245 kg/mm2, 260 kg/mm2, 277 kg/mm2 untuk weld metal dan 270 kg/mm2, 273 kg/mm2, 311 kg/mm2 untuk HAZ. Tingkat kekerasan weld metal dan HAZ cenderung menurun seiring bertambahnya tegangan listrik, tingkat kekerasan sambungan 25 Volt debit gas 18 liter/menit, 28 Volt debit gas 18 liter/menit, dan 31 Volt debit gas18 liter/menit dari 277 kg/mm2, 266 kg/mm2, 261 kg/mm2 untuk weld metal dan 311 kg/mm2, 300 kg/mm2, 296 kg/mm2 untuk HAZ. Tingkat kekerasan weld metal dan HAZ cenderung menurun seiring bertambahnya tegangan listrik dan diiringi dengan berkurangnya debit gas pelindung. Tingkat kekerasan sambungan 25 Volt dan debit gas 18 liter/menit, 28 Volt debit gas 15 liter/menit, dan 31 Volt 12 liter/menit dari 277 kg/mm2, 260 kg/mm2, 231 kg/mm2 untuk weld metal dan 311 kg/mm2, 290 kg/mm2, 244 kg/mm2 untuk HAZ. Tingkat kekerasan weld metal dan HAZ naik seiring dengan bertambahnya tegangan listrik dan debit gas pelindung. Tingkat kekerasan sambungan 25 Volt dan debit gas 12 liter/menit, 28 Volt debit gas 15 liter/menit, dan 31 Volt debit gas 18 liter/menit dari 245 kg/mm2, 260 kg/mm2, 261 kg/mm2 untuk weld metal dan 270 kg/mm2, 290 kg/mm2, 296 kg/mm2 untuk HAZ, hal ini disebabkan karena pemilihan tegangan listrik dan debit gas pelindung mempengaruhi kestabilan, pembentukan plasma, dan dimensi busur listrik yang berpengaruh pada panas yang dicapai saat proses pengelasan.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | debit gas pelindung, tegangan listrik, tingkat kekerasan, strutur mikro. |
Subjects: | L Education > Special Education > Mechanical engineering and machinery education T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery |
Fakultas: | Fakultas Teknik > Pendidikan Teknik Mesin, S1 |
Depositing User: | Indah Tri Pujiati |
Date Deposited: | 25 Apr 2018 12:10 |
Last Modified: | 25 Apr 2018 12:10 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/30873 |
Actions (login required)
View Item |