PENGARUH PENAMBAHAN SERAT ROVING SEBESAR 0%, 2,5%, 5%, 7,5% DAN 10% DENGAN PERBANDINGAN AGREGAT 1 : 9 DAN FAS 0,4 TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON NON PASIR


Ajeng Rizky Wijasari , 5101413019 (2017) PENGARUH PENAMBAHAN SERAT ROVING SEBESAR 0%, 2,5%, 5%, 7,5% DAN 10% DENGAN PERBANDINGAN AGREGAT 1 : 9 DAN FAS 0,4 TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON NON PASIR. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 5101413019.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (463kB) | Preview

Abstract

Salah satu bentuk beton non struktur dan termasuk dalam beton ringan adalah beton non pasir (no fines concrete), misalnya dinding, kolom praktis, perabot rumah tangga dan berbagai hiasan rumah. Beton non pasir mengabaikan agregat halus dalam pembuatannya. Pada dasarnya beton mampu menahan gaya tekan tetapi hanya sedikit saja menahan gaya tarik. Untuk mengatasi hal ini, pada beton non pasir diberi bahan tambahan berupa serat roving sebagai bahan pengganti baja tulangan dan mampu menahan beban tarik. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen atau percobaan. Dimana potongan serat roving dipotong-potong menjadi 3 cm dengan penambahan serat roving sebesar 0%, 2,5%, 5%, 7,5% dan 10% dari volume semen dengan perbandingan agregat 1 : 9 dan FAS 0,4. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah beton non pasir dilakukan setelah beton berumur 28 hari. Nilai kuat tekan dan kuat tarik belah beton non pasir akan mengalami kenaikan kekuatan ketika beton ditambah serat roving 0%-5% dan mencapai optimal pada penambahan serat sebesar 5%. Sedangkan kekuatan kuat tekan dan kuat tarik belah beton non pasir mengalami penurunan pada penambahan serat roving sebesar 7,5%- 10%. Kemudian jika disandingkan dengan penelitan yang menggunakan perbandingan agregat yang lain, maka semakin tinggi perbandingan agregat, nilai kuat tekan dan kuat tarik belah beton non pasir akan semakin turun dikarenakan jika perbandingan agregat semakin tinggi maka penggunaan semen akan berkurang begitupun dengan kekuatan semen akan berkurang. Setelah dicetak, beton akan mengalami proses penguapan selama pengeringan. Berdasarkan kondisi di lapangan menghasilkan nilai volume pori sebesar 2,8% - 3,5%. Sedangkan nilai volume pori berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus dari buku Tjokrodimuljo tahun 2007 menghasilkan volume pori sebesar 2,1% - 2,4% yang artinya pori beton masuk ke dalam batasan.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Beton non pasir, Serat Roving, Kuat tekan dan kuat tarik belah beton non pasir
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
T Technology > TYA Teknik Sipil
Fakultas: Fakultas Teknik > Teknik Sipil, S1
Depositing User: Retma IF UPT Perpus
Date Deposited: 26 Jun 2019 14:29
Last Modified: 26 Jun 2019 14:29
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/30824

Actions (login required)

View Item View Item