PENGARUH VARIASI SUDUT KAMPUH DAN KUAT ARUS TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKUATAN BENDING HASIL SAMBUNGAN LAS SMAW BAJA KARBON RENDAH
Patrick Rangga M A, 5201412043 (2017) PENGARUH VARIASI SUDUT KAMPUH DAN KUAT ARUS TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKUATAN BENDING HASIL SAMBUNGAN LAS SMAW BAJA KARBON RENDAH. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Kekuatan hasil sambungan las dapat dipengaruhi oleh masukan panas, masukan panas yang baik akan mengakibatkan logam las berdifusi dengan baik atau tidak sehingga akan berpengaruh terhadap kekuatan sambungan las. Besar sudut kampuh juga akan mempengaruhi penembusan logam las sehingga akan mempengaruhi kekuatan dari sambungan las. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur mikro pada hasil sambungan las SMAW baja karbon rendah dan mengetahui kekuatan bending pada hasil sambungan las SMAW baja karbon rendah. Metode yang digunakan adalah penelitian eksperimen, untuk mengetahui sebab akibat berdasarkan perlakuan yang diberikan oleh peneliti yaitu berupa pengelasan dengan variasi sudut kampuh dan kuat arus. Pengelasan dilakukan dengan menggunakan las SMAW pada baja karbon rendah, elektroda las yang digunakan E 7018 diameter 3,2 mm. Variasi sudut yang digunakan adalah 500, 600, 700, 800, dan 900. Variasi kuat arus yang digunakan adalah 120 A, 140 A, dan 160 A. Analisis data yang digunakan yang digunakan pada penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Foto struktur mikro yang terlihat adalah ferit, perlit dan porositas. Sudut 500 pada penggunaan arus kuat arus 140 A tampak banya terdapat porositas didaerah HAZ, sedangkan sudut 600, 700, 800, dan 900 dengan variasi tampak beberapa porositas.Hasil penelitian yang didapatkan setelah melakukan pengujian bending sambungan las SMAW baja karbon rendah pada sudut 500 dengan kuat arus 120 A, 140 A, dan 160 A berturut-turut adalah sebesar 1221,04 N/mm2, 1147,75 N/mm2, dan 1285,46 N/mm2. Penggunaan sudut 600 dengan arus 120 A, 140 A, dan 160 A secara berturut-turut adalah sebesar 1313,75 N/mm2, 1331,12 N/mm2, dan 1390,09 N/mm2. Penggunaan sudut 700 dengan arus 120 A, 140 A, dan 160 A secara berturut-turut adalah sebesar 1288,28 N/mm2, 1388,09 N/mm2, dan 1349,64 N/mm2. Penggunaan sudut 800 dengan arus 120 A, 140 A, dan 160 A secara berturut-turut adalah sebesar 1331,78 N/mm2, 1335,01 N/mm2, dan 1343,47 N/mm2. Penggunaan sudut 900 dengan arus 120 A, 140 A, dan 160 A secara berturut-turut adalah sebesar 1364,75 N/mm2, 1326,60 N/mm2, dan 1402,31 N/mm2. Berdasarkan uji bending diperoleh nilai kekuatan bending tertinggi pada penggunaan sudut 900 dengan kuat arus 160 A sebesar 1402,31 N/mm2, kekuatan bending terendah terjadi pada penggunaan sudut kampuh 500 dengan kuat arus 140 A sebesar 1147,75 N/mm2. Penggunakan sudut dan kuat arus yang disarankan untuk mendapatkan kekuatan bending maksimal pada pengelasan baja karbon rendah adalah 900 dengan kuat arus 160 A
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kekuatan bending, kuat arus, sudut kampuh, SMAW |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB2300 Higher Education T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery |
Fakultas: | Fakultas Teknik > Pendidikan Teknik Mesin, S1 |
Depositing User: | Users 7 not found. |
Date Deposited: | 13 Apr 2018 17:50 |
Last Modified: | 29 Mar 2019 17:50 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/30755 |
Actions (login required)
View Item |