STRUKTUR DAN FUNGSI CERITA PETILASAN KI SEMAR DI GUNUNG SRANDIL DESA GLEMPANGPASIR KECAMATAN ADIPALA KABUPATEN CILACAP


Febri Ahmad Lutfi , 2111410014 (2017) STRUKTUR DAN FUNGSI CERITA PETILASAN KI SEMAR DI GUNUNG SRANDIL DESA GLEMPANGPASIR KECAMATAN ADIPALA KABUPATEN CILACAP. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 2111410014.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (804kB) | Preview

Abstract

Cerita petilasan Ki Semar di Gunung Srandil merupakan cerita yang berkembang di wilayah kabupaten cilacap dalam bentuk lisan. Cerita petilasan Ki Semar merupakan sastra lisan yang cara penyebarannya dengan menggunakan sarana lisan. Karena proses penyebarannya secara lisan maka tidak menutup kemungkinan ada perbedaan pandangan dan versi cerita dari masing-masing informan. Perbedaan yang muncul terletak pada struktur cerita, sehingga cerita ini perlu dan menarik untuk diteliti. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana struktur cerita Petilasan Ki Semar di Gunung Srandil Desa Glempang Pasir, Kabupaten Cilacap? (2) Bagaimana proses pembentukan makna pada cerita Petilasan Ki Semar di Gunung Srandil Desa Glempang Pasir, Kabupaten Cilacap? (3) Apa saja fungsi cerita Petilasan Ki Semar di Gunung Srandil Desa Glempang Pasir, Kabupaten Cilacap? Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Strukturalisme Levi- Strauss. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dari penelitian ini adalah cerita lisan petilasan Ki Semar di Gunung Srandil kabupaten Cilacap. Sumber data penelitian ini dari hasil wawancara dengan informan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa struktur cerita petilasan Ki Kemar di Gunung Srandil terdiri dari empat versi cerita. Cerita rakyat ini dibangun dari tokoh Sabda Palon (Semar) dengan Prabu Brawijaya V. Cerita rakyat tersebut dianalisis kedalam unit-unit naratif kemudian golongkan menjadi beberapa episode untuk mengetahui hubungan antar ceriteme serta oposisisi dari hasil tafsir episode. Setelah dianalisis menggunakan teori Strukturalisme Levi-Strauss maka dapat diketahui unit naratif dan episode dari setiap versi cerita. Versi cerita dari Buku Gunung Srandil dan Selok karya Sidik Purnama Negara terdiri dari 23 untit naratif yang digolongkan menjadi 3 episode, Versi cerita dari Warga Pendatang terdiri dari 9 unit naratif yang digolongkan menjadi 4 episode, Versi Cerita menurut Juru Kunci digolongkan viii menjadi 8 unit naratif yang digolongkan menjadi 3 episode, dan cerita versi warga sekitar digolongkan menjadi 9 unit naratif yang digolongkan menjadi 3 episode. Fungsi cerita petilasan Ki Semar diteliti menggunakan teori fungsi Van Peursen dan menghasilkan fungsi yang terdiri dari (1) Cerita Petilasan Ki Semar mempunyai kekuatan-kekuatan ajaib, dibuktikan dengan dipatuhinya larangan yang diberikan oleh Ki Semar, (2) dapat memberikan jaminan hidup pada masa kini, dibuktikan dengan banyaknya masyarakat dalam melakukan laku spiritual yang dilakukan oleh Ki Semar. Makna cerita Petilasan Ki Semar di Gunung Srandil diteliti menggunakan teori Hermeneutik Hans-Georg Gadamer. Hasil analisis Hermeneutik Hans-Georg Gadamer pada mitos cerita Petilasan Ki Semar di Gunung Srandil mempunyai makna simbolyang ditafsirkan dalam cerita petilasan Ki Semar (1) Makna dari simbol Gunung pada masyarakat jawa yaitu tempat suci, (2) Makna Sensus Communis dalam penerapan cerita ini yaitu terdapat konsep pemikiran masyarakat tentang kehancuran majapahit yang terkenal dengan penyerbuan kerajaan Majapahit yang dilakukan oleh kerajaan Demak Bintara, padahal apabila dibandingkan dengan pendapat narasumber cerita rakyat ini, bahwa kehancuran Kerajaan Majapahit karena adanya perbedaan faham yang dianut oleh Raden Patah dan Prabu Brawijaya V sehingga membuat aturan sosial berubah di Majapahit dan mengakibatkan perang saudara, (3) makna dari konsep pertimbangan yaitu Gunung, merupakan tempat menopangnya banyak tumbuh-tumbuhan, air, hewan liar dan pemandangan yang indah, serta mempunyai udara yang sejuk, gunung juga merupakan tempat rekreasi yang banyak dikunjungi oleh banyak orang. (4)Taste atau Selera, cerita petilasan Ki Semar menurut warga sekitar dan pendatang mengatakan bahwa Sabda Palon (Ki Semar) merupakan penasehat Prabu Brawijaya V sedangkan cerita petilasan Ki Semar menurut ceita juru kunci, bahwa Semar merupakan anak dari Sang Hyang Tunggal yang diutus untuk mengasuh para kesatria berbudi luhur. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk melestarikan budaya nusantara khususnya cerita rakyat, serta lebih diperkenalkan lagi cerita rakyat yang ada di Indonesia khususnya kepada generasi muda agar budaya tidak terlupakan dan tergerus begitu saja oleh modernisasi.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Cerita Rakyat, Strukturalisme Levi Strauss, Gunung Srandil
Subjects: P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia
P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Pendidikan Bahasa dan Sastra
P Language and Literature > PN Literature (General)
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1)
Depositing User: Eko Handoyo Eko
Date Deposited: 13 Mar 2018 12:02
Last Modified: 13 Mar 2018 12:02
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/30278

Actions (login required)

View Item View Item