KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA FABEL PADA SMP KELAS VII DENGAN MODEL ROLE PLAYING DAN EXAMPLES NON-EXAMPLES MELALUI MEDIA BUKU CERIBEL DAN BONEKA TANGAN


Hidayatul Ulya , 2101413066 (2017) KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA FABEL PADA SMP KELAS VII DENGAN MODEL ROLE PLAYING DAN EXAMPLES NON-EXAMPLES MELALUI MEDIA BUKU CERIBEL DAN BONEKA TANGAN. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 2101413066.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (2MB) | Preview

Abstract

Pembelajaran menceritakan kembali isi cerita fabel belum sepenuhnya dipahami oleh peserta didik. Kompetensi dasar menceritakan kembali isi cerita fabel belum diajarkan secara menyeluruh dan mendalam. Peserta didik hanya diajarkan mengenai teori cara bercerita, akibatnya peserta didik menjadi kesulitan ketika diminta guru untuk praktik menceritakan kembali sebuah cerita. Peserta didik merasa bingung dalam mengutarakan isi sebuah cerita. Dalam hal tersebut peserta didik masih sulit dalam memahami dan berkonsentrasi pada pokok isi cerita. Oleh karena itu, dalam meningkatkan keterampilan menceritakan kembali isi cerita fabel memerlukan model pembelajaran yang efektif melalui media yang dapat membangun peserta didik untuk lebih aktif dan berpartisipasi terhadap pembelajaran yang berlangsung sehingga dalam proses pembelajaran akan menjadi lebih menarik. Tujuan penelitian ini: (1) mendeskripsi kemampuan menceritakan kembali isi cerita fabel dengan model role playing melalui media buku Ceribel dan boneka tangan; (2) mendeskripsi kemampuan menceritakan kembali isi cerita fabel dengan model examples non-examples melalui media buku Ceribel dan boneka tangan; dan (3) mengetahui kemampuan menceritakan kembali isi cerita fabel yang lebih efektif antara menggunakan model role playing melalui media buku Ceribel dan boneka tangan atau examples non-examples melalui media buku Ceribel dan boneka tangan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Kelas VII C sebagai kelompok eksperimen 1 mendapat perlakuan pembelajaran menceritakan kembali isi cerita fabel dengan model role playing melalui media buku Ceribel dan boneka tangan, sedangkan kelas VII A sebagai kelompok eksperimnen 2 mendapat perlakuan pembelajaran menceritakan kembali isi cerita fabel dengan model examples non examples melalui media buku Ceribel dan boneka tangan. Proses pembelajaran yang dilakukan pada kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 adalah tes awal, perlakuan, dan tes akhir. Pengambilan data dilakukan dengan metode tes dan nontes. Tes berupa praktik bercerita kembali dari sebuah isi cerita fabel yang sudah dipahami dan nontes berupa observasi, wawancara terstruktur dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan menceritakan kembali isi cerita fabel secara lisan pada kelas VII menggunakan model role playing melalui media buku Ceribel dan boneka tangan lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan model examples non-examples. Hal tersebut terbukti melalui hasil perhitungan menggunakan teknik statistik uji t sampel berhubungan pada nilai pretes dan postes kelompok eksperimen 1 yang dilakukan dengan bantuan SPSS versi 16. Hasil perhitungan uji t menunjukkan besarnya t hitung = - 7.533 dengan df 35 dan Sig. (2-tailed) sebesar 0,00 lebih kecil dari taraf signifikansi 5% (0,00<0,05). Dari data tersebut membuktikan bahwa model role playing yang diterapkan pada kelompok eksperimen 1 efektif dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Selain itu, gain score (selisih rerata skor dari pretes ke postes) kelompok eksperimen 1 lebih tinggi. Kelompok eksperimen 1 pada pretes memiliki rerata skor sebesar 66,6 dan pada saat postes sebesar 86 sehingga gain score yang diperoleh sebesar 19,4 (86-66,6). Sedangkan kelompok eksperimen 2 memiliki rerata skor saat pretes sebesar 67,5 dan postes sebesar 78,5 sehingga gain score yang didapat sebesar 11 (78,5-67,5). Hal tersebut menunjukkan bahwa kelompok eksperimen 1 memperoleh gain score lebih tinggi dan membuktikan bahwa model role playing lebih efektif diterapkan dalam pembelajaran menceritakan kembali isi cerita fabel. Model role playing baik karena adanya kegiatan-kegiatan di dalamnya yang dapat memberi pengalaman dan memfasilitasi peserta didik dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, terutama dalam pembelajaran menceritakan kembali isi cerita fabel. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan sebagai berikut: (1) guru bahasa Indonesa hendaknya menerapkan model role playing dalam pembelajaran menceritakan kembali isi cerita fabel karena sudah diuji keefektifannya; (2) hendaknya guru menerapkan model yang berisi kegiatankegiatan di dalamnya dan dapat memberi pengalaman serta memfasilitasi peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, terutama dalam pembelajaran menceritakan kembali isi cerita fabel; (3) guru hendaknya memanfaatkan media buku Ceribel untuk meningkatkan kepahaman peserta didik, minat, dan hasil belajarnya dalam pembelajaran menceritakan kembali isi cerita fabel; (4) hendaknya peserta didik memanfaatkan media boneka tangan untuk meningkatkan kreatifitas dan hasil belajarnya dalam pembelajaran menceritakan kembali isi cerita fabel; serta (5) peserta didik hendaknya menjadikan nilai-nilai moral dalam teks cerita fabel sebagai bahan evaluasi diri untuk menjadi insan yang bermartabat.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: pembelajaran menceritakan kembali isi cerita fabel, model role playing, model examples non-examples.
Subjects: P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia
P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Pendidikan Bahasa dan Sastra
L Education > LB Theory and practice of education > Learning Model
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1)
Depositing User: Eko Handoyo Eko
Date Deposited: 12 Mar 2018 19:02
Last Modified: 12 Mar 2018 19:02
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/30264

Actions (login required)

View Item View Item