TINJAUAN VIKTIMOLOGI TERHADAP PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KORBAN TINDAK PIDANA MAIN HAKIM SENDIRI(Studi Kasus di Kecamatan Gajah Kabupaten Demak)


MISBAHUL HUDA , 8111411059 (2017) TINJAUAN VIKTIMOLOGI TERHADAP PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KORBAN TINDAK PIDANA MAIN HAKIM SENDIRI(Studi Kasus di Kecamatan Gajah Kabupaten Demak). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 8111411059.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Perlindungan hukum terhadap korban kejahatan harus di tegakkan secara maksimal. Walaupun korban berperan dalam terjadinya suatu kejahatan, tetapi korban juga tetap memiliki hak-hak yang harus dipenuhi dalam implementasinya. Hak-hak korban selayaknya harus dihormati seperti layaknya manusia dari bagian masyarakat pada umumnya. Begitu pula dengan pelaku tindak pidana yang mmenjadi korban main hakim sendiri adalah sama halnya dengan korban yang lain, mempunyai hak-hak yang dimiliki korban kejahatan yang juga harus dilindungi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1) Apa faktor-faktor seseorang menjadi korban main hakim sendiri di Kecamatan Gajah Kabupaten Demak? 2) Bagaimanakah upaya kepolisian dalam melindungi korban main hakim sendiri di Kecamatan Gajah Kabupaten Demak? 3) Bagaimanakah perlindungan hukum terhadap korban main hakim sendiri di Kecamatan Gajah Kabupaten Demak? Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis sosiologis. Sumber data penelitian ini data primer dan data sekunder, teknik pengumpulan data dengan studi kepustakaan, dokumentasi, observasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan teknik pengabsahan data secara triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor peneyebab seseorang menjadi korban main hakim sendiri dipengaruhi oleh sikap dan tindakan korban yang menjadi peran korban dalam terjadinya kejahatan. Upaya yang dilakukan kepolisian dalam melindungi korban dengan menyelamatkan korban dan melakukan proses hukum terhadap pelaku. Perlindungan hukum terhadap korban main hakim sendiri dalam sistem peradilan pidana sebenarnya belum diatur secara khusus. Namun dalam sistem peradilan pidana terdapat perlindungan dalam Pasal 54 dan 98 KUHAP, Undang-Undang Dasar 1945, dan UU No. 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban serta upaya perdamaian sebagai upaya perlindungan korban. Simpulan dalam penelitian ini bahwa bentuk perlindungan yang diperoleh terduga pelaku pencurian sebagai korban tindakan main hakim sendiri di Kecamatan Gajah Kabupaten Demak berupa ganti kerugian dengan ketentuan restitusi melalui proses ADR (Alternative Dispute Resolution) dengan cara mediasi.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Viktimologi, Perlindungan Hukum, Korban, Main Hakim Sendiri
Subjects: K Law > K Law (General)
K Law > KB Hukum
Fakultas: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum, S1
Depositing User: Indah Tri Pujiati
Date Deposited: 27 Feb 2018 12:28
Last Modified: 27 Feb 2018 12:28
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/30010

Actions (login required)

View Item View Item