PERILAKU BERMAIN ANAK DOWN SYNDROME RINGAN USIA 5-8 TAHUN DITINJAU DARI TEORI MILDREN PARTEN DI DESA TERLANGU KECAMATAN BREBES KABUPATEN BREBES


Siti Masruroh , 1601410012 (2017) PERILAKU BERMAIN ANAK DOWN SYNDROME RINGAN USIA 5-8 TAHUN DITINJAU DARI TEORI MILDREN PARTEN DI DESA TERLANGU KECAMATAN BREBES KABUPATEN BREBES. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 1601410012.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (488kB) | Preview

Abstract

Bermain sangat penting dan normal, setiap anak membutuhkan bermain untuk berkembang secara normal begitu pula dengan anak dowm syndrome. Perkembangan anak down syndrome pun berbeda dengan anak normal. Anak down syndrome adalah anak yang mengalami hambatan perkembangan kecerdasan yang fungsi dan perkembangan intelektualnya di bawah normal. Anak- anak ini mengalami hambatan pula dalam perkembangan social terhadap dunia sekelilingnya. Salah satu dari beberapa teori tentang bermain bagi anak usia dini adalah teori Mildren Parten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang perilaku bermain anak down syndrome usia 5-8 tahun di Desa Terlangu ditinjau dari teori Mildren Parten. Berdasarkan tujuan penelitian, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif denga menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Proses keabsahan data menggunakan trianggulasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif dengan pokok: mengumpulkan data, melakukan reduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku bermain anak down syndrome di Desa Terlangu secara umum menunjukan perilaku bermain sesuai tahap permainan dari teori Mildren Parten. Tahap unoccupied play hampir semua perilaku sudah sesuai dengan teori Mildren Parten hanya dalam kemampuan melompat anak tidak bisa melakukannya. Tahap kedua solitary play ini perilaku anak sudah sesuai dengan teori Mildren. Tahap onlooker play ini perilaku yang muncul yaitu perilaku memperhatikan dan minat dengan permainan yang sedang dilihatnya. Pada tahap palallel play perilaku yang muncul yaitu menirukan cara bermain teman-temannya. Selain itu juga acuh dengan lingkungan sekitar,asik dengan dirinnya sendiri dan tidak dapat merasakan empati. Dari tahap assosiative play perilaku yang muncul yaitu meminjam dan meminjamkan mainan, mengikuti atau menirukan permainan dan menghargai karya orang lain. Tahap cooperative play yaitu bekerja sama, menyimak apa yang dikatakan teman-temannya, mengutarakan pendapat pribadi, mengerti pembicararaan teman dan bersikap bersifat kooperatif pada kelompoknya

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Perilaku Bermain, anak down syndrome, teori Mildren Parten
Subjects: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Guru PAUD, S1
Fakultas: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Guru PAUD (S1)
Depositing User: Users 98 not found.
Date Deposited: 07 Feb 2018 15:14
Last Modified: 07 Feb 2018 15:14
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/29821

Actions (login required)

View Item View Item