Reny Wahyuni , 2301411010 (2016) ANALISIS KESESUAIAN EVALUASI DIRI SISWA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI IPS 2 SMA N 1 UNGARAN. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Preview

PDF - Published Version Download (243kB) | Preview

Abstract

Kurikulum 2013 menekankan pada penilaian otentik, namun dalam penerapannya ditemukan permasalahan. Menurut observasi, terungkap bahwa guru belum menerapkan evaluasi diri siswa dalam aspek kognitif, sehingga ada kemungkinan siswa akan melakukan kesalahan saat diminta untuk mengevaluasi diri mereka. Padahal, evaluasi diri dapat mendukung siswa untuk mengetahui apa yang sudah dan belum dikuasainya, dalam hal pembelajaran bahasa Prancis yaitu kemampuan berbahasanya. Agar dapat mengukur kemampuan siswa yang terdapat dalam evaluasi diri, diperlukan juga pengukuran untuk kemampuan berbahasa. Evaluasi yang dapat menunjukkan kemampuan siswa adalah evaluasi kemampuan menulis. Sebab, pada kemampuan ini (menulis, produktif), siswa sudah dituntut untuk menggunakan kemampuan berbahasanya. Selain itu, evaluasi menulis lebih mudah diamati karena berupa dokumen tulis. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan siswa dalam mengevaluasi dirinya sendiri dan mendeskripsikan kesesuaian antara evaluasi diri siswa dengan kemampuan menulis bahasa Prancis siswa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA N 1 Ungaran yang berjumlah 30 siswa. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan instrumen tes dan nontes (tes menulis dan evaluasi diri). Tema yang diambil dalam penelitian ini adalah la vie quotidienne dengan materi les repas dan les vêtements. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa tidak mampu mengevaluasi dirinya sendiri, serta adanya ketidaksesuaian antara evaluasi diri siswa dengan kemampuan menulis bahasa Prancis siswa. Soal menulis yang diujikan dalam penelitian ini terdiri dari 8 aspek penilaian. Setelah diujikan, diketahui bahwa siswa memiliki kemampuan menulis yang baik. Hasil dari tujuh (7) aspek penilaian menunjukkan bahwa skor siswa tergolong baik, satu (1) aspek menunjukkan skor siswa tergolong kurang baik. Pada evaluasi diri 40,83 % siswa menilai bahwa dirinya mampu, 58,75 % siswa menilai dirinya kurang mampu, 0,42 % siswa menilai dirinya tidak mampu. Dari hasil penelitian tersebut ditemukan 2 tipe siswa dalam mengevaluasi dirinya, yaitu siswa yang percaya diri dengan kemampuan menulisnya dan siswa yang tidak percaya diri. Akan tetapi, jumlah siswa yang tidak percaya diri dengan kemampuan menulisnya lebih banyak. Le curriculum de 2013 utilise l'évaluation authentique. L’observation aux 2 lycées à Semarang montre qu’ils ne sont pas appliquée l’auto-évaluation dans l’aspect cognitif. Il est possible que les lycéens fassent des erreurs en auto-évaluation. L’objectif de cette recherche est de décrire la compétence des lycéens de faire l'auto-évaluation et de décrire la conformité entre l'auto-évaluation et la compétence d'écrire. Les répondants de cette recherche sont les lycéens du onzième de SMA N 1 Ungaran. J’ai utilisé la méthode du test et non test pour collecter les données de la recherche. Cette recherche est une analyse “Descriptive Qualitative”. Le résultat d'analyse montre que les lycéens ne savent pas de faire l’auto-évaluation et il y a l’inconformité entre l'auto-évaluation et la compétence d'écrire. Ils ont une bonne compétence dans l’écriture, mais 59,17 % les lycéens disent qu’ils ne sont pas capables d’écrire. Il y a donc 2 types des lycéens : 40,83 % lycéens qui ont la confiance de leur compétence et 59,17 % lycéens qui ne l’ont pas.

Actions (login required)

View Item