Cerpen La Maison Tellier karya Guy de Maupassant : Sebuah Tinjauan dari Perspektif Psikoanalisis Humanistis Erich Fromm
Rizky Febriyanti , 2311409003 (2016) Cerpen La Maison Tellier karya Guy de Maupassant : Sebuah Tinjauan dari Perspektif Psikoanalisis Humanistis Erich Fromm. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (590kB) | Preview |
Abstract
Berawal dari sebuah permasalahan tentang aspek psikologis tokoh dalam cerpen La Maison Tellier karya Guy de Maupassant dengan menggunakan sudut pandang Psikoanalisis Humanistis Erich Fromm, peneliti memutuskan untuk menganalisis cerpen tersebut. Sudut padang yang digunakan peneliti adalah aspek kebutuhan keterhubungan, aspek kebutuhan keunggulan, aspek kebutuhan kepekaan akan identitas. Cerpen La Maison Tellier dipilih sebagai objek material dalam penelitian ini karena cerpen tersebut merupakan salah satu cerpen Guy de Maupassant yang diangkat menjadi sebuah film dan beberapa kali diulas di majalah La Lanterne. Untuk mencapai tujuan akhir penelitian, yaitu mendeskripsikan aspek psikologis tokoh dalam cerpen La Maison Tellier, peneliti menganalisisnya dengan menggunakan teori psikoanalisis humanistis Erich Fromm. Dalam menganalisis, peneliti mengambil data-data kemudian mendeskripsikannya melalui teknik analisis isi, baik analisis isi laten ataupun analisis isi komunikasi. Pendekatan penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi sastra. Pendekatan ini memandang karya sastra sebagai aktivitas kejiwaan. Adapun metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yang menganalisis data dalam bentuk uraian tertulis. Setelah menganalisis cerpen La Maison Tellier secara mendalam, peneliti menemukan tiga aspek dominan. Pada aspek pertama, kebutuhan keterhubungan sangat melekat pada diri Madame Tellier, para pekerja, dan juga para tamu borjuis yang datang untuk kebutuhan seks dan cinta. Pada aspek kedua, kebutuhan akan keunggulan menjadikan Madame Tellier dan para pelacurnya mampu memngungguli sifat pasif mereka. Sedangkan pada aspek yang ketiga, yakni dalam kebutuhan akan kepekaan, jelas terlihat bagaimana Madame Tellier mampu berbaur dengan kalangan yang lebih tinggi status sosialnya, meskipun dia berasal dari kalangan biasa.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci: La Maison Tellier, Guy de Maupassant, Psikoanalisis Humanistis Erich Fromm |
Subjects: | P Language and Literature > PB Modern European Languages > PB1501 Gaelic (Scottish Gaelic, Erse) P Language and Literature > PH Finno-Ugrian, Basque languages and literatures |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Sastra Perancis (S1) |
Depositing User: | handoyo eko perpus |
Date Deposited: | 23 Jan 2018 17:48 |
Last Modified: | 23 Jan 2018 17:48 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/29424 |
Actions (login required)
View Item |