Santyka , 2601412029 (2016) Struktur dan Makna Lagu Iringan pada Kesenian Jaran Kepang di Desa Kuta Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

Preview

PDF - Published Version Download (274kB) | Preview

Abstract

Kesenian Jaran Kepang merupakan sebuah tarian yang menggambarkan tarian kepahlawanan, pementasan kesenian Jaran Kepang selalu menggunakan berbagai perlengkapan dan peralatan, meliputi alat, isntrumen, pakaian atau kostum, serta alat pendukung lainnya. Lagu yang mengiringi merupakan bagian penting dalam pertunjukan kesenian Jaran Kepang. Tanpa lagu pengiring, pertunjukan kesenian Jaran Kepang tidak akan mencapai hasil yang maksimal. Lagu dengan pertunjukan kesenian Jaran Kepang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, karena keberadannya sangat penting dalam kesenian Jaran Kepang ini. Lagu pengiring yang terdapat pada kesenian Jaran Kepang ini termasuk dalam puisi jawa tradisional dan memiliki metrum macapat. Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah bagaimana struktur lagu pengiring yang terdapat dalam kesenian Jaran Kepang dan makna yang terkandung di dalamnya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui struktur yang terkandung dalam lagu yang mengiringi kesenian Jaran Kepang dan mengetahui makna yang ada di dalamnya yang terdiri dari 11 lagu. Penelitian ini menggunakan pendekatan struktural semiotika dengan menggunakan metode tersebut sasaran penelitian yang bertujuan untuk lebih jauh mengetahui struktur dan makna yang terkandung di dalam lagu yang mengiringi kesenian Jaran Kepang. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian ini berupa susunan tematik yang meliputi (juru bicara dan pendengar, waktu dan ruang dan pengembangan tema), juru bicara dalam lagu pengirirng ini adalah pawang Jaran Kepang dan indang, waktu yang terdapaat pad lagu pengirirng yaitu pada masa lampau karena terdapat indang yang termasuk dalam roh leluhur yang telah meninggal, ruang yang terdapat dalam lagu pengiring adalah ruang nyata dan ruang yang kasat mata, sedangkan tema yang terdapat didalamnya bervariasi seperti percintaan, ketuhaan, dan kemanusiaan. Pola-pola makna yang meliputi (semantik sajak, bahasa kiasan, lambang dan pengungkapan yang tidak langsung), semantik sajak yang ada pada lagu pengirirng pada kesenian Jaran Kepang ada 2 yaitu makna enjabemen dan rima akhir, dalam bahasa kiasan terdapat metafora dan metonimia tetapi hanya beberapa yang ada didalamnya, lambang dan pengungkapan yang tidak langsung juga hanya beberapasaja pada lagu pengiring. Sintaksis pada lagu pengiring ini tidak semuanya ada karena hanya kalimat yang berulang saja yang ada pada lagu pengiring tersebut. Pada lagu pengiring tidak terdapat bunyi anamatope. Versifikasi yang meliputi (sajak suku kata, metrum dan irama, rima, skema rimadan bait), sajak suku kata yang berada pada lagu pengiring memiliki jumlah yang berbeda, Metrum dan irama yang terdapat pada lagu pengiring yaitu metrum macapat yang bervariasi, sedangkan rima skema rima dan bait hanya terdapat rima vokal dan rima akhir pada lagu pengiring yang terdapat pada kesenian Jaran Kepang. Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah agar lagu pengiring dalam kesenian Jaran Kepang bisa didokumentasikan, selain itu juga kesenian Jaran Kepang bisa dipromosikan sebagai salah satu aset untuk meningkatkan pariwisata karena kesenian Jaran Kepang di Desa Kuta Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang memiliki ciri khas tersendiri.

Actions (login required)

View Item