STRUKTUR TEKS TEMBANG SINTREN


Retno Suciningtyas, 2601412016 (2016) STRUKTUR TEKS TEMBANG SINTREN. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 2601412016.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (986kB) | Preview

Abstract

Tradisi kesenian sintren adalah tradisi pertunjukan yang memasukan unsur magis di dalamnya. Masyarakat desa Panganggapan, Kabupaten Brebes masih menggunakan tradisi kesenian sintren sebagai salah satu pertunjukan kelengkapan upacara-upacara ritual. Teks tembang sintren akan menimbulkan suasana mistis ketika pawang mulai melagukannya guna memulai pertunjukan. Oleh karena itu, teks tembang sintren akan menarik untuk diteliti. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana struktur teks tembang sintren; 2) bagaimana makna dan fungsi teks tembang sintren yang ada di Desa Pananggapan, Banjarharjo, Brebes. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan struktur teks tembang sintren; 2) mendeskripsikan makna serta fungsi teks tembang sintren di Desa Pananggapan, Banjarharjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah berupa tuturan yang mengandung teks tembang sintren. Sumber data dalam penelitian ini adalah narasumber di desa Pananggapan. Hasil penelitian ini berupa struktur puisi lisan, makna dan fungsi tembang sintren. Struktur puisi tembang sintren terbagi atas dua macam, yaitu unsur fisik dan unsur batin. Unsur Fisik meliputi: 1) Diksi, mengggunakan kata-kata yang berhubungan dengan mistis dan gembira; 2) Imaji yang mayoritas digunakan adalah citraan penglihatan; 3) Bunyi yang sering muncul adalah gembira, dan mistis; 4) Bahasa kias dalam tembang sintren tersebut hanya menggunakan bahasa kias yaitu majas metonimia dan bahasa kias berupa kata yang tidak dipakai. Unsur Batin meliputi: 1) Tema dan amanat; 2) Nada dan perasaan akan mengikuti temanya. Jenis Makna yang terkandung dalam tembang sintren di antaranya adalah: 1) makna leksikal pada lagu Kembang kilaras, makna gramatikal pada lagu Solasih Solandana; 2) makna referesnial pada lagu Jakarta ya, Mas; 3) makna denotasi pada lagu Kembang kilaras, sedangkan kata bermakna konotasi terdapat pada lagu Oray-orayan. Fungsi folklor pada teks tembang sintren adalah; 1) sebagai sistem proyeksi; 2) alat pengesahan pranata dan lembaga kebudayaan; 3) alat pendidikan anak; 4) alat pemaksa dan pengawas norma. Saran yang penulis dapat berikan berdasarkan hasil penelitian terhadap Struktur Teks Tembang Sintren yaitu agar dibuat buku kumpulan teks tembang sintren yang berguna untuk pengarsipan budaya agar tidak punah apabila tidak ada generasi atau keturunan pawang sintren yang mau melanjutkan.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Struktur Teks, Sintren, Makna, Fungsi.
Subjects: P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Pendidikan Bahasa dan Sastra
P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Javanese Language and Literature
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (S1)
Depositing User: Kharisma Adhi Arya
Date Deposited: 22 Jan 2018 14:51
Last Modified: 22 Jan 2018 14:51
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/29376

Actions (login required)

View Item View Item