AJARAN BAGI WANITA DALAM TEKS MENAK CINA


Anis Dwi Astuti , 2601411116 (2016) AJARAN BAGI WANITA DALAM TEKS MENAK CINA. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 2601411116.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (242kB) | Preview

Abstract

Menak Cina merupakan karya sastra yang ditulis dengan menggunakan bahasa Jawa baru. Menak Cina ditulis dalam bentuk puisi Jawa tradisional atau tembang dengan metrum macapat. Menak Cina berisi tentang nasihat atau ajaran bagi para wanita yang hendak menikah. Struktur teks Menak Cina terdiri atas struktur kebahasaan (fisik) dan pemikiran atau perasaan (batin). Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana struktur teks Menak Cina dalam aspek verbal, sintaksis dan semantik? Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui struktur teks Menak Cina dalam aspek verbal, sintaksis, dan semantik. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif digunakan karena pendekatan ini semata-mata hanya memusatkan perhatiannya pada unsur-unsur karya sastra. Penelitian ini menggunakan data berupa teks Menak Cina yang dianalisis dengan teknik analisis struktural semiotik model Todorov. Adapun metode yang digunakan adalah metode analisis wacana, yaitu kajian yang mengupas secara intrinsik kandungan isi teks. Hasil penelitian ini adalah menjelaskan struktur teks Menak Cina dalam aspek verbal, aspek sintaksis, dan aspek semantik. Aspek verbal meliputi pencerita yaitu tokoh ayah dan penerima cerita adalah tokoh anak. Modus teks berupa penyampaian isi secara langsung dalam bentuk tembang Mijil dan Asmaradana yang berupa nasihat Raja Cina kepada Dewi Adaninggar ketika akan melamar sang Jayengmurti. Selain itu, terdapat pula kala yang berupa analisis waktu dalam alam fiktif, yaitu ketika Dewi Adaninggar akan melamar sang Jayengmurti. Analisis terakhir dalam aspek verbal adalah gaya bahasa yang berupa penggunaan bahasa asing; struktur leksikal yang berupa sinonim, polisemi, dan homonimi; gaya bahasa retoris yang berupa gaya aliterasi dan asonansi; dan gaya bahasa kiasan yang berupa gaya metafora dan eponim. Aspek sintaksis teks Menak Cina berupa susunan struktur teks yang tetap, yaitu tembang Mijil dan Asmaradana yang terikat oleh guru gatra, guru wilangan dan guru lagu yang berbeda-beda pada setiap tembang. Urutan logis dan temporal dimulai dari Raja Cina menasihati Dewi Adaninggar, ajaran-ajaran dari Raja Cina, kematian Dewi Adaninggar, dan Paku Buwana IX yang mengisahkan kembali ajaran Raja Cina kepada putrinya.Urutan spasial teks Menak Cina dimulai dari tujuan penulisan teks Menak Cina, kewajiban istri, larangan melawan suami, kuasa pria, bekal atau modal pernikahan, sikap hati-hati dan eling, perintah meninggalkan watak buruk, sifat rendah hati, dan sifat pandai membawa diri.Hasil analisis yang terakhir adalah aspek semantik teks Menak Cina yaitu didapatkannya makna keseluruhan teks yang berupa ajaran atau nasihat Raja Cina kepada putrinya, Dewi Adaninggar yang digunakan untuk membentuk karakter ideal wanita atau istri menurut pandangan masyarakat Jawa. Hal ini tercermin pada simbol dan makna teks yang berupa sifat cakap, sifat patuh, sifat hati-hati dan eling, legitimasi raja, sifat sombong dan rendah hati. Saran yang didapatkan dalam penelitian ini adalah teks Menak Cina dapat digunakan dalam pendidikan moral yang berupa pembentukan karakter.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Semiotik, serat piwulang, wanita, Menak Cina.
Subjects: P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Pendidikan Bahasa dan Sastra
P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Javanese Language and Literature
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (S1)
Depositing User: Kharisma Adhi Arya
Date Deposited: 18 Jan 2018 13:04
Last Modified: 18 Jan 2018 13:04
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/29236

Actions (login required)

View Item View Item