PROSES INTERAKSI SIMBOLIK DALAM PERTUNJUKAN TARI TOPENG IRENG SANGGAR KRIDHO MUDHO DESA TARUBATANG KABUPATEN BOYOLALI


Yunita Tri Hastuti , 2501412090 (2016) PROSES INTERAKSI SIMBOLIK DALAM PERTUNJUKAN TARI TOPENG IRENG SANGGAR KRIDHO MUDHO DESA TARUBATANG KABUPATEN BOYOLALI. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 2501412090.PDF]
Preview
PDF - Published Version
Download (236kB) | Preview

Abstract

Tari Topeng Ireng merupakan suatu tari kerakyatan yang digunakan oleh masyarakat sebagai media interaksi secara simbolik dalam ritual Merti Desa. Media interaksi simbolik dalam upacara Merti Desa berupa kenduri dan pentas seni. rangkaian Ritual kenduri dan pentas seni sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen yang didapat oleh warga. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana bentuk pertunjukan Tari Topeng Ireng Sanggar Kridho Mudho Desa Tarubatang Kabupaten Boyolali dan bagaimana proses interaksi simbolik yang terjadi antara penari, pemusik dan penonton dalam pertunjukan Tari Topeng Ireng Sanggar Kridho Mudho Desa Tarubatang Kabupaten Boyolali. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk pertunjukan Tari Topeng Ireng sekaligus mendeskripsikan proses interaksi simbolik yang terjadi antara penari, pemusik, dan penonton dalam pertunjukan Tari Topeng Ireng Sanggar Kridho Mudho Desa Tarubatang Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan teks dan konteks. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi sumber, triangulasi metode, dan triangulasi teori. Hasil penelitian ini yaitu Tari Topeng Ireng disajikan dengan gerakan yang dinamis dengan menonjolkan hentakan kaki dari para penari. Tari Topeng Ireng dapat ditarikan oleh laki-laki dan perempuan dengan kostum berwarna merah, biru, dan kuning emas memberi kesan mewah ketika dikenakan namun unsur warna hitam sebagai karakter Tari Topeng Ireng tidak ditinggalkan. Sama halnya dengan rias wajah penari, lukisan topeng pada wajah didominasi dengan warna hitam. Penari juga tidak menggunakan properti pada saat menari. Iringan yang digunakan yaitu lagu bernafaskan islami dengan tempo cepat. Pola lantai yang digunakan pola garis lurus dan garis melengkung. Tari Topeng Ireng seringkali ditampilkan di tempat yang terbuka. Hal tersebut dipilih karena tata cahaya dapat langsung didapat dari sinar matahari dan penonton yang berasal dari berbagai daerah mudah untuk menyaksikan pertunjukan. Wujud dari interaksi simbolik dalam pertunjukan berupa percakapan, pemberian simbol berupa suara dan gerakan. Saran dalam penelitian ini kepada penari agar lebih berkonsentrasi dalam menari dan lebih giat dalam berlatih, kepada para pemusik untuk lebih meningkatkan variasi dalam musik Tari Topeng Ireng, dan kepada Sanggar Kridho Mudho untuk menambah jumlah penari Topeng Ireng.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Proses interaksi simbolik, pertunjukan, Tari Topeng Iring, Sanggar Kridha Mudha
Subjects: N Fine Arts > NK Decorative arts Applied arts Decoration and ornament
N Fine Arts > NX Arts in general
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, S1 (Pendidikan Seni Tari)
Depositing User: Eko Handoyo Eko
Date Deposited: 17 Jan 2018 12:56
Last Modified: 17 Jan 2018 12:56
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/29213

Actions (login required)

View Item View Item