GAYA BAHASA DALAM NOVEL KEMBANG KANTIL KARYA SENGGONO


Sarah Khisniyah, 2611412019 (2016) GAYA BAHASA DALAM NOVEL KEMBANG KANTIL KARYA SENGGONO. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 2611412019.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (467kB) | Preview

Abstract

Novel Kembang Kantil merupakan novel karya Senggono yang terbit pada tahun 1965. Novel Kembang Kantil ditulis dengan bahasa Jawa ngoko halus dan banyak memainkan kata-kata dalam menceritakan suatu kejahatan atau kegelisahan sosial masyarakat. Gaya bahasa yang digunakan pengarang dalam novel Kembang Kantil dipengaruhi oleh latar sosial budaya pengarang, salah satu latar belakang sosial budaya yang memengaruhi pengarang menciptakan karya sastra dengan menggunakan bahasa Jawa yaitu pada masa penjajahan Belanda terjadi perpindahan penduduk Jawa ke daerah Sumatra salah satunya di Lampung Selatan, sehingga masyarakat Lampung Selatan didominasi oleh masyarakat Jawa. Dari latar belakang tersebut memicu dua rumusan masalah yaitu (1) bagaimanakah wujud gaya bahasa yang terdapat pada novel Kembang Kantil karya Senggono, (2) bagaimanakah fungsi gaya bahasa yang terdapat pada novel Kembang Kantil karya Senggono. Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif dengan pendekatan stilistika. Data berupa gaya bahasa yang terdapat dalam novel, sumber data adalah novel Kembang Kantil karya Senggono cetakan kedua. Teknik pegumpulan data melalui Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik studi pustaka Metode yang digunakan adalah struktural semiotik. Metode penyajian data menggunakan metode informal. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan dalam novel Kembang Kantil karya Senggono terdapat beberapa gaya bahasa yaitu (1) pemilihan kata (a) pemanfaatan kata bahasa Daerah meliputi: kata bahasa Lampung Selatan sejumlah 7 kata dan kata bahasa Sunda sejumlah 3 kata, (b) pemanfaatan kata bahasa Asing meliputi: kata bahasa Indonesia sejumlah 31 kata, kata bahasa Arab sejumlah 5 kata, kata bahasa Inggris sejumlah 8 kata, dan kata bahasa Belanda sejumlah 1 kata, (c) pemanfaatan sinonim meliputi kata ganti persona pertama, persona kedua , persona pertama jamak dan persona ketiga tunggal yaitu kata deweke.. fungsi dari pemilihan kata tersebut untuk memperkuat makna, memberikan ajaran religius, dan memberikan kesan intelektual, (2) Gaya bahasa kias meliputi: (a) majas hiperbola sejumlah 7, majas metafora sejumlah 12, majas simile sejumlah 17, majas personifikasi sejumlah 10, dan majas aligori sejumlah 3. fungsi dari bahasa kias atau majas yaitu untuk konkritisasi, menjelaskan gambaran, memberikan penekanan penuturan atau emosi, menghidupkan gambaran, membangkitkan kesan dan suasana tertentu, untuk mempersingkat penulisan dan melukiskan perasaan tokoh (3) Gaya bahasa citraan yang meliputi: visual imagery sejumlah 7, audio imagery sejumlah 4, movement imagery sejumlah 1, dan local colour sejumlah 3, fungsi untuk menunjukkan gambaran dalam sebuah pikiran

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Gaya Bahasa, Kembang Kantil, Wujud, Fungsi
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Javanese Language and Literature
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Sastra Jawa (S1)
Depositing User: Users 7 not found.
Date Deposited: 16 Jan 2018 13:56
Last Modified: 16 Jan 2018 13:56
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/29181

Actions (login required)

View Item View Item