STRUKTUR TEKS SERAT WULANG WANITA


Eny Dwi Nur Rahayu, 2611412012 (2016) STRUKTUR TEKS SERAT WULANG WANITA. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 2611412012.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (216kB) | Preview

Abstract

Serat Wulang Wanita berisi tentang nasihat dan ajaran-ajaran luhur kepada para puteri, kepatuhan seorang isteri kepada suami, serta kewajiban seorang isteri dalam melayani suami. Serat Wulang wanita ini di buat oleh Kangjeng Susuhunan Pakubuwana IX. Serat Wulang Wanita ini diteliti mengenai aspek kode bahasa, kode sastra, serta kode budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif, yaitu pendekatan yang hanya terfokus pada karya sastra atau teks sastra yang akan diteliti. Penelitian ini menjelaskan tentang simbol dan makna serta ajaran-ajaran dan nasihat yang terdapat dalam Serat Wulang Wanita. Metode yang digunakan yaitu metode strukturalisme semiotik A. Teeuw, karena pada serat tersebut terdapat simbol dan makna serta ajaran-ajaran yang ada di dalamnya. Dari aspek kode bahasa, bahasa yang digunakan yaitu ragam bahasa ngoko, juga ditemukan adanya penggunaan bahasa arkais contohnya kasusra kongasing lan lejem; penggunaan persandian dalam kaidah tata bahasa Jawa kuna contohnya mandayeng, tumekeng, lan winengku; Penggunaan dasanama atau nama lain Tuhan seperti kata Hyang Asih, Hyang Widhi, lan Hyang Manon; dan penggunaan dasanama atau nama lain raja yaitu nata. Dalam aspek kode sastra ditemukan adanya susunan tematik, pola-pola makna, metrum, versifikasi, dan purwakanthi (rima). Pola-pola makna terdapat adanya sasmita tembang, penggunaan bahasa kiasan, serta pengungkapan kalimat langsung. Serat Wulang Wanita bermetrum tembang macapat. Tembang macapat mempunyai aturanaturan yang baku. Terakhir mengenai purwakanthi (rima) dalam serat tersebut yaitu adanya purwakanthi guru sastra (rima aliterasi) dan purwakanthi guru lagu (rima asonansi). Pada aspek kode budaya ditemukan adanya budaya suwita bahwa seorang isteri harus patuh dan mengabdi kepada suaminya. Baik maupun buruk perintah yang diberikan suami harus dipatuhi dan dilaksanakan dengan sepenuh hati. Adanya budaya pitutur bahwa orang tua harus memberikan nasihat kepada anaknya agar tidak menyimpang dari peraturan, serta adanya budaya religi bahwa seorang wanita harus selalu bersyukur dan pasrah kepada Tuhan supaya kehidupannya tentram di dunia dan di akhirat. Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat diberikan yaitu agar ajaran-ajaran yang terdapat pada serat tersebut dapat diajarkan orang tua kepada anak-anaknya untuk menanamkan nilai moral yang terkandung di dalamnya dan dapat menjalani kehidupan keluarga yang baik.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Simbol, makna, semiotik, Serat Wulang Wanita
Subjects: P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Javanese Language and Literature
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Sastra Jawa (S1)
Depositing User: Users 7 not found.
Date Deposited: 16 Jan 2018 13:26
Last Modified: 16 Jan 2018 13:26
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/29179

Actions (login required)

View Item View Item