JARINGAN SOSIAL PETANI SAYUR DALAM SISTEM IJON PADA PERTANIAN DI DESA PAGENTERAN KECAMATAN PULOSARI KABUPATEN PEMALANG


Grita Gusti Gandi , 3401412182 (2016) JARINGAN SOSIAL PETANI SAYUR DALAM SISTEM IJON PADA PERTANIAN DI DESA PAGENTERAN KECAMATAN PULOSARI KABUPATEN PEMALANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3401412182.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (483kB) | Preview

Abstract

Distribusi sayuran dengan menggunakan sistem ijon pada masyarakat Desa Pagenteran melibatkan beberapa aktor yang membentuk suatu pola jaringan sosial pada petani. Sistem Ijon yang berlangsung pada masyarakat Desa Pagenteran dianggap dapat menjaga hasil produksi pertanian selama ini. Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui jaringan sosial petani dalam pelaksanaan sistem ijon pada masyarakat Desa Pagenteran Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang. Berdasarkan tujuan utama penelitian tersebut, maka tujuan penelitian ini dapat diurai menjadi tiga sub, yaitu 1) Mengetahui tipikial petani yang menggunakan sistem ijon pada pertanian di Desa Pagenteran, 2) Mengetahui bentuk jaringan sosial yang digunakan petani dalam sistem ijon pada pertanian di Desa Pagenteran, 3) Mengetahui mekanisme berjalannya sistem ijon pada pertanian di Desa Pagenteran. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian di Desa Pagenteran Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang. Subyek penelitian ini adalah masyarakat petani Desa Pagenteran. Informan yang diambil peneliti adalah Kepala Desa Pagenteran yang bekerja juga sebagai petani, tengkulak, pedagang dan masyarakat Desa Pagenteran. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah teknik triangulasi data. Analisis data mencakup tiga hal yaitu reduksi data, peyajian data dan penarikan simpulan atau verifikasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, antara lain adalah 1) tipikal petani yang menggunakan sistem ijon dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu petani buruh yang memiliki lahan dan masih bekerja di petani lain, petani kebun yang memiliki modal sendiri dan tidak bekerja di petani lain, dan petani besar yang memiliki karyawan dan wawasan serta lahan luas. 2) Sistem ijon yang berlangsung di Desa Pagenteran membentuk jaringan sosial petani dengan para aktor (petani lain, tengkulak, pedagang dan pemerintah) yang saling terkait satu sama lain atau bersifat transitif. 3) Mekanisme berjalannya sistem ijon diawali dengan peminjaman modal petani kepada tengkulak yang membuat terjadinya keterikatan pada setiap aktor. Keterikatan yang terjadi dalam sistem ijon adalah keterikatan ekonomi dan keterikatan budaya. Saran yang diambil pada penelitian ini, diharapkan dengan berjalannya sistem ijon di Desa Pagenteran seluruh aktor yang terlibat dalam sistem ijon yaitu petani, tengkulak dan pedagang dapat saling menguntungkan satu sama lain secara adil dan tidak berbohong, sehingga tidak merugikan salah satu pihak serta khususnya bagi pemerintah supaya lebih memperhatikan petani sayur dengan dipermudahkannya bantuan modal dan menyetabilkan harga sayuran, sehingga dapat mensejahterakan petani. The distribution of vegetables using a ijon system in Pagenteran society involves several actors who form a pattern of social network on farmers. Ijon system which took place at Pagenteran society considered to maintain agricultural production during this time. The purpose from this research are 1) to know the farmers typical who use the ijon system in Pagenteran village agriculture, 2) to know the pattern of social network which used by farmers for ijon system in Pagenteran village agriculture, and 3) to know the mechanism of ijon system in Pagenteran village agriculture This research method using qualitative methods. Research location in the village of Pagenteran Sub-district Pulosari Pemalang. The subject of this research is farmers society of Pagenteran village.Informant taken researchers is the head ofPagenteran Village who works also as farmers, the middleman, merchants and the community of the village Pagenteran. The validity of the data used is data triangulation technique. The data analysis involves three things: data reduction, data and drawing conclusions or verification. The result obtained from this research, these are 1) the farmers typical who used ijon system can classified into three, these are: laborer farmers who have an agriculture land but they work at the other too, garden farmers who have financial capital and they didnt work at other, and big farmers who have employee and insight as well as extensive land. 2) ijon system which took place in Pagenteran village established a social network within several actors (others farmers, middlemen, traders and goverment) that are related to one another or transitive. 3) the mechanism ijon system begins with the capital borrowing by farmers to middlemen that makes occurence of attachment to each actor. Attachment occurs in the ijon system is the economic and the cultural attachment. Advice taken on the research, expected in ijon system goes by the village Pagenteran the whole of actors involved in ijon system i.e. farmers, the middleman and merchants can be mutually beneficial to each other fairly and not lie, so it's not detrimental to any of the parties and in particular for the Government so that more attention to vegetable farmers with capital assistance be facilitated and stabilize the prices of vegetables, so that farmers can prosper.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Jaringan Sosial, Petani, Sistem Ijon, Social Network, Farmers, Ijon System
Subjects: H Social Sciences > HC Economic History and Conditions > Tradisional Market
H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform > Trading
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: Users 7 not found.
Date Deposited: 12 Jan 2018 14:08
Last Modified: 12 Jan 2018 14:08
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/29098

Actions (login required)

View Item View Item