FENOMENA “JILBAB SETENGAH HARI” DI KALANGAN MAHASISWA STUDI KASUS PADA MAHASISWA DI KOTA SEMARANG)


Anisa Aprilany , 3401412114 (2016) FENOMENA “JILBAB SETENGAH HARI” DI KALANGAN MAHASISWA STUDI KASUS PADA MAHASISWA DI KOTA SEMARANG). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3401412114.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (275kB) | Preview

Abstract

Maraknya penggunaan jilbab nampaknya telah menjadi suatu tren masa kini, sehingga pemaknaan akan jilbab itu sendiri kurang pada perempuan muslimah masa kini. Pemakaian jilbab merupakan simbol seorang muslimah yang menggambarkan akan bentuk kepatuhan seorang muslimah dalam menjalankan perintah agama. Penelitian ini memfokuskan pada sekelompok mahasiswa di Semarang yang mengikuti gaya tren jilbab setengah hari ini. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui fenomena mengenai penggunaan “jilbab setengah hari” yang terjadi di kalangan mahasiswi kota Semarang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Objek penelitian meliputi universitas-universitas negeri dan swasta di kota Semarang, berjumlah 3 universitas. Metode pengumpulan data berupa: metode observasi, wawancara, dokumentasi, teknik validitas dengan menggunakan trianggulasi sumber, dan menggunakan analisis data model interaktif milik Milles. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. Pertama, bahwa pemaknaan dalam penggunaan jilbab di kampus oleh mahasiswi di Semarang mendapat tanggapan berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda dari setiap masingmasing individu, dan dikategorikan menjadi; a) makna jilbab bagi pengguna jilbab konsisten dan juga; b) makna jilbab bagi pengguna jilbab setengah hari. Kedua, proses sosialisasi penggunaan “jilbab setengah hari” pada kalangan mahasiswi di Semarang dipengaruhi oleh sosialisasi primer yaitu sejak kecil dalam keluarga. Selanjutnya dipengaruhi oleh proses sosialisasi sekunder diantaranya adalah kelompok bermain / teman sebaya, sekolah, lingkungan kerja dan media massa. Ketiga, maraknya fenomena jilbab setengah hari yang begitu popular pada kalangan mahasiswi di Semarang terjadi karena adanya faktor pengaruh dalam munculnya pola penggunaan jilbab setengah hari yaitu faktor adanya anggapan jika berjilbab akan dinilai lebih cantik, faktor tren dan faktor kurangnya kesadaran akan nilai-nilai agama Islam bagi pengguna jilbab. Keempat, persepsi mahasiswa menanggapi fenomena “jilbab setengah hari” yang terjadi di kampus cukup beragam. Terdapat pihak mahasiswa yang bersikap pro, kontra hingga memilih untuh bersikap acuh tak acuh / tidak peduli. Saran yang penulis rekomendasikan sebagai saran akademis yaitu bagi penelitian selanjutnya bisa meneliti fenomena dalam memaknai penggunaan jilbab sebagai tren bagi masyarakat luas. Menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yakni dalam program studi ilmu sosial terkait dengan sosiologi lebih diarahkan pada aspek simbolik, khususnya yang terkait dengan teori interaksi simbolik dan teori sosialisasi.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Jilbab, Makna, Mahasiswi
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: Users 7 not found.
Date Deposited: 10 Jan 2018 19:12
Last Modified: 10 Jan 2018 19:12
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/29051

Actions (login required)

View Item View Item