PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DENGAN STRATEGI POINT-COUNTER-POINT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (STUDI KASUS PADA KELAS X IIS 2 SMA NEGERI 1 UNGARAN MATA PELAJARAN SOSIOLOGI TAHUN 2015/2016)


Laela Dwi Hapsari , 3401412107 (2016) PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DENGAN STRATEGI POINT-COUNTER-POINT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (STUDI KASUS PADA KELAS X IIS 2 SMA NEGERI 1 UNGARAN MATA PELAJARAN SOSIOLOGI TAHUN 2015/2016). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3401412107.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (334kB) | Preview

Abstract

Adanya anggapan siswa bahwa Sosiologi merupakan ilmu menghafal, menjadikan keterampilan berpikir kritis siswa kurang berkembang. Banyak siswa yang pasif dalam mengikuti pembelajaran Sosiologi karena model pembelajaran yang monoton sehingga kemampuan berpikir kritis mereka kurang berkembang, seperti yang terjadi di kelas X IIS 2 SMA Negeri 1 Ungaran. Tujuan penelitian: 1) mengetahui pengembangan model pembelajaran role playing dengan strategi point-counter-point pada mata pelajaran Sosiologi; 2) mengetahui perilaku berpikir kritis yang muncul pada siswa saat pengembangan model pembelajaran diterapkan; 3) dan mengetahui kendala yang dihadapi dalam menerapkan pengembangan model pembelajaran ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Informan utama dalam penelitian ini adalah guru sosiologi dan siswa kelas X IIS 2. Teknik pengumpulan data penelitian dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan meliputi: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi data. Penelitian ini menggunakan Teori Konstruktivisme yang dikemukakan oleh Vygotsky. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) pembentukan kelompok dalam pengembangan model pembelajaran role playing dengan strategi point-counter-point berpengaruh pada keaktivan siswa; 2) perilaku berpikir kritis muncul pada siswa kelas X IIS 2 saat pengembangan model pembelajaran diterapkan; 3) hambatan yang dialami: siswa pasif ditemukan pada pertemuan pertama, penataan panggung yang kurang tertata rapi, dan guru kurang membiasakan siswa berpendapat dengan cara berdiri. Penerapan model pembelajaran ini di kelas X IIS 2 sesuai dengan teori Konstruktivisme dari Vygotsky. Saran dari penelitian ini antara lain: 1) bagi pihak sekolah agar lebih memotivasi guru untuk menerapkan dan mengembangkan model pembelajaran inovatif dalam proses pembelajaran di kelas; 2) bagi guru lebih banyak membaca dan mencari berbagai model pembelajaran inovatif, dan guru lebih banyak menggunakan model pembelajaran inovatif yang dapat mengaktifkan siswa; 3) bagi dinas pendidikan perlu mengadakan sosialisasi atau pelatihan tentang model pembelajaran inovatif untuk guru.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Role Playing, Point-Counter-Point, Berpikir Kritis, Sosiologi
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: Users 7 not found.
Date Deposited: 10 Jan 2018 18:56
Last Modified: 10 Jan 2018 18:56
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/29047

Actions (login required)

View Item View Item