ORKES PUISI SAMAPAK GUSURAN: ANALISIS BENTUK MUSIK DAN MAKNA SIMBOLIK LAGU SULUK ZAMAN AKHIR
Rudy Susanto , 2501410080 (2016) ORKES PUISI SAMAPAK GUSURAN: ANALISIS BENTUK MUSIK DAN MAKNA SIMBOLIK LAGU SULUK ZAMAN AKHIR. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (ORKES PUISI SAMAPAK GUSURAN: ANALISIS BENTUK MUSIK DAN MAKNA SIMBOLIK LAGU SULUK ZAMAN AKHIR)
- Published Version
Download (548kB) | Preview |
Abstract
Berawal dari sebuah permasalahan tentang karya-karya Orkes Puisi Sampak GusUran yang tersirat penuh makna dalam syair-syairnya, maka penulis memutuskan untuk menganalisis bentuk musik dan makna simbolik yang terdapat dalam syair lagu karya Orkes Puisi Sampak GusUran. Lagu Sampak Gusuran dipilih sebagai objek material dalam penelitian ini karena lagu tersebut sangat mendalam dan populer di telinga masyarakat Indonesia. Pendekatan penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Untuk mencapai tujuan akhir penelitian, yaitu mendeskripsikan bentuk musik dan makna simbolik Orkes Puisi Sampak, penulis menganalisisnya dengan menggunakan teknik analisis interaktif model air. Dalam menganalisis, penulis mengambil data-data yang diperlukan dengan teknik dokumentasi dan wawancara. Karena peneliti lebih memfokuskan penelitian pada segala sesuatu yang tertuang pada lirik lagu Sampak Gusuran. Setelah menganalisis lirik lagu Sampak Gusuran secara progresif, penulis mengetahui dan menemukan lagu Suluk Zaman Akhir ini merupakan lagu yang berbentuk 4 bagian dan berakhir dengan coda. Bagian A berfungsi sebagai intro, bagian B merupakan bagian, bagian C merupakan bagian inti dari lagu, bagian D juga merupakan salah satu bagian inti dari keseluruhan lagu. Makna simbolik yang terdapat pada lagu Suluk Zaman Akhir sebagai berikut: Pada bagian C vocal melafalkan bacaan doa pembuka dari Syaikh Abdul Qadir al-Jailani yang bermaksud untuk mendoakan orang-orang yang tertindas. Syair Suluk Zaman Akhir ini ditulis berdasarkan keprihatinan terhadap modernitas yang sesat dan efek lingkungannya. Terdapat empat simbol yang ada di dalamnya yaitu api, racun, timbangan, dan perkosa. Simbol Api bermaksud sebagai ungkapan Emosi, kemudian Racun yang memiliki makna sebagai Keburukan, Timbangan yang memiliki makna sebagai Keadilan, dan Perkosa yang memiliki makna sebagai Pemaksaan. Pada bait pertama syair ini memnggunakan model bahasa denotatif karena sesuai dengan kenyataan yang ada. Bait ke dua pada syair ini menggunakan gaya bahasa kiasan atau perbandingan, kiasan atau perbandingan pada bait ke dua ini yang dingunakan ialah majas personifikasi karena pada bait ke dua terdapat kalimat-kalimat yang membandingkan benda tak bernyawa yang seolah-olah memiliki sifat seperti manusia.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci: Sampak Gusuran, Bentuk Musik, Makna Simbolik, Musikalisasi Puisi. |
Subjects: | M Music and Books on Music > M Music M Music and Books on Music > MT Musical instruction and study |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, S1 (Pendidikan Seni Musik) |
Depositing User: | Eko Handoyo Eko |
Date Deposited: | 09 Jan 2018 15:02 |
Last Modified: | 09 Jan 2018 15:02 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/28989 |
Actions (login required)
View Item |