KAJIAN NILAI ESTETIS TARI BEDHAYA BEDHAH MADIUN DI PURA MANGKUNEGARAN SURAKARTA


Dhian Rohmawati , 2501410068 (2016) KAJIAN NILAI ESTETIS TARI BEDHAYA BEDHAH MADIUN DI PURA MANGKUNEGARAN SURAKARTA. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of KAJIAN NILAI ESTETIS TARI BEDHAYA BEDHAH MADIUN DI PURA MANGKUNEGARAN SURAKARTA]
Preview
PDF (KAJIAN NILAI ESTETIS TARI BEDHAYA BEDHAH MADIUN DI PURA MANGKUNEGARAN SURAKARTA) - Published Version
Download (241kB) | Preview

Abstract

Tari Bedhaya Bedhah Madiun merupakan tarian yang dibuat berdasarkan cerita Panembahan Senopati Mataram yang menyerang ke daerah Madiun dengan Adipati Madiun pada tahun 1586 sampai 1601, yang pada akhirnya Panembahan Senopati Mataram melawan anak dari Adipati Madiun yang bernama Retno Dumilah. Retno Dumilah kalah dan bersedia menjadi Istri Panembahan Senopati Mataram. Tari Bedhaya Bedhah Madiun ditarikan oleh tujuh orang penari putri, diambil dari lambang tujuh kesempurnaan hidup: Khayu (hidup), Nur (cahaya), Roh (sukma), Sir (rasa), Nafsu (angkara), Akal (budi), Jasad (badan). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif berupa kata-kata dan gambar yang berasal dari naskah, hasil wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi atau resmi. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan Fenomenologi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teori Moleong. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik Triangulasi. Nilai Estetis dari tari Bedhaya Bedhah Madiun terdapat pada wiraga, wirama, wirasa. Wiraga terlihat pada gerakan nggrodha, sikap badan ndegeg dan mendhak. Wirama berkaitan dengan iringan dan tempo pada tari Bedhaya Bedhah Madiun. Wirasa lebih berhubungan dengan penjiwaan yang terlihat pada ragam gerak peperangan. Selain itu ada juga aspek pertunjukan yang terdiri dari Pelaku, Gerak, Iringan, Tata Rias dan Busana. Pelaku terdiri dari 7 orang penari putri, beberapa pengrawit dan sinden. Gerak tari Bedhaya Bedhah Madiun terdiri dari sembahan, nggroda (ngenceng udet), nggrodha ngerek, gidrah, udowo, ngundhuh sekar trap karno/telinga, ngundhuh sekar trap cethik/pinggang, mandhe sampur, junjut encot-encot, lumaksana ridhong sampur kiri, ulap-ulap, sekar suwun lenggut, nikelwarti, kipat srisig, nggrodha ngerek tawing kiri, perangan. Saran yang ditujukan kepada Akademi Seni Mangkunegaran (ASGA) hendaknya lebih sering dalam mementaskan tari Bedhaya Bedhah Madiun, agar masyarakat sekitar solo dapat mengetahui dan berapresiasi tentang tari Bedhaya Bedhah Madiun. Bagi masyarakat Kota Solo terbuka untuk dapat mengikuti latihan Tari Bedhaya Bedhah Madiun di sanggar tari Pura Mangkunegaran. Bagi pemerintah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata hendaknya lebih mengembangkan potensi kesenian daerah yang ada di Kota Surakarta dengan mengadakan pentas budaya rutin disetiap tahunnya sebagai wujud apresiasi positif yang menjadi simbol kemajuan kesenian daerah di Kota Surakarta.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Kajian, Nilai Estetis, Bedhaya Bedhah Madiun
Subjects: M Music and Books on Music > M Music
M Music and Books on Music > MT Musical instruction and study
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, S1 (Pendidikan Seni Musik)
Depositing User: Eko Handoyo Eko
Date Deposited: 09 Jan 2018 14:57
Last Modified: 09 Jan 2018 14:57
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/28988

Actions (login required)

View Item View Item