RESPON PEMBENTUKAN KALUS KORO BENGUK (Mucuna pruriens L.) PADA BERBAGAI KONSENTRASI 2,4-D DAN BAP


Resti Ariani , 4411411009 (2016) RESPON PEMBENTUKAN KALUS KORO BENGUK (Mucuna pruriens L.) PADA BERBAGAI KONSENTRASI 2,4-D DAN BAP. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of RESPON PEMBENTUKAN KALUS KORO BENGUK (Mucuna pruriens L.) PADA BERBAGAI KONSENTRASI 2,4-D DAN BAP]
Preview
PDF (RESPON PEMBENTUKAN KALUS KORO BENGUK (Mucuna pruriens L.) PADA BERBAGAI KONSENTRASI 2,4-D DAN BAP) - Published Version
Download (869kB) | Preview

Abstract

Di Indonesia, konsumsi koro benguk lebih rendah dibandingkan dengan kacang-kacangan lainnya seperti kacang tanah dan kedelai. Rendahnya tingkat konsumsi tersebut disebabkan adanya kandungan anti-nutrisi yang dapat menyebabkan keracunan. Perakitan varietas baru dalam rangka memperbaiki mutu tanaman perlu dilakukan. Kegiatan tersebut memerlukan kalus yang diperoleh dari proses induksi kalus untuk mengoptimalkan serangkaian tahapan menuju transformasi gen. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi 2,4-diclorophenoxy acetic acid (2,4-D) dan benzylaminopurin (BAP) optimal dan pengaruhnya terhadap pembentukan kalus dari eksplan setengah biji koro benguk. Rancangan penelitian yang digunakan ialah Rancangan Acak Lengkap faktorial dengan dua faktor: yaitu konsentrasi 2,4-D (0,5 mg/l, 1 mg/l, 1,5 mg/l, 2 mg/l) dan konsentrasi BAP (1 mg/l, 2 mg/l, dan 3 mg/l) untuk induksi kalus. Kalus hasil induksi dipindahkan ke media MS 0, dilanjutkan pada media MS (Murashige Skoog) yang ditambah BAP, IBA (Indole-3-Butyric Acid), GA (Gibberelic Acid). Parameter yang diamati ialah: waktu terbentuk kalus, persentase eksplan berkalus, berat kalus per eksplan, warna dan tekstur kalus. Konsentrasi BAP, 2,4-D dan interaksi keduanya tidak berpengaruh terhadap waktu terbentuknya kalus dan persentase eksplan berkalus, namun konsentrasi BAP berpengaruh terhadap berat kalus. Konsentrasi BAP 3 mg/l mengakibatkan pertumbuhan kalus yang lebih berat dibandingkan konsentrasi lainnya berdasarkan UJGD (Uji Jarak Ganda Duncan). Pada tahap diferensiasi konsentrasi BAP dan 2,4-D secara terpisah berpengaruh terhadap peningkatan persentase kalus-kalus yang sehat. Hasil UJGD menunjukkan BAP 3 mg/l dan 2,4-D 1 mg/l merupakan konsentrasi dengan persentase kalus tertinggi. Perlakuan 2,4-D 1,0 mg/l + BAP 3 mg/l menghasilkan kalus putih transparan, kompak dengan berat kalus tertinggi (0,49 g). Konsentrasi tersebut merupakan konsentrasi paling optimal yang mampu menumbuhkan kalus koro benguk dengan berat tertinggi. Kalus terbaik dapat digunakan sebagai eksplan awal pada proses transformasi genetik yang melibatkan vektor Agrobacterium.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: BAP, 2,4-D, kalus, koro benguk
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Q Science > QK Botany
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi, S1
Depositing User: Eko Handoyo Eko
Date Deposited: 09 Jan 2018 11:23
Last Modified: 09 Jan 2018 11:23
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/28959

Actions (login required)

View Item View Item