IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION(AIR) TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN DISPOSISI MATEMATIS PESERTA DIDIK PADA MATERI KUBUS DAN BALOK


Sumarni , 4101411070 (2015) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION(AIR) TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN DISPOSISI MATEMATIS PESERTA DIDIK PADA MATERI KUBUS DAN BALOK. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 4101411070.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (600kB) | Preview

Abstract

Hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 3 Ungaran menunjukkan bahwa kemampuan berfikir kritis peserta didik masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan 70% peserta didik mencapai ketuntasan pada materi kubus dan balok pada aspek pemecahan masalah yang melibatkan kemampuan berfikir kritis. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya pengembangan kemampuan berfikir kritis peserta didik, dan rendahnya sikap positif peserta didik terhadap matematika. Model Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition (AIR) merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan disposisi matematis peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar peserta didik setelah diberi perlakuan model pembelajaran AIR pada materi kubus dan balok, mengetahui bahwa model pembelajaran AIR lebih baik dari model ekspositori, serta untuk mengetahui disposisi matematis peserta didik pada pembelajaran AIR lebih baik dari pembelajaran ekspositori. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Ungaran tahun pelajaran 2014/1015. Dengan teknik cluster random sampling diperoleh dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah motode dokumentasi, observasi, angket, dan tes. Teknik analisis data menggunakan uji proporsi satu pihak: pihak kanan, uji kesamaan rata-rata uji satu pihak: pihak kanan, dan analisis regresi. Hasil analisis data akhir menunjukkan bahwa proporsi peserta didik kelas eksperimen yang mencapai KKM individual >74,5%, rata-rata hasil belajar kemampuan berfikir kritis peserta didik dengan model pembelajaran AIR lebih baik dari hasil belajar kemampuan berfikir kritis dengan pembelajaran ekspositori, dan skor disposisi matematis peserta didik dengan model pembelajaran AIR lebih baik dari skor disposisi matematis dengan model pembelajaran ekspositori. Berdasarkan hasil analisis regresi, terdapat hubungan yang positif antara disposisi matematis dan aktivitas belajar dengan kemampuan berfikir kritis peserta didik. Simpulan dari penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik dengan model pembelajaran AIR pada materi kubus dan balok dapat mencapai ketuntasan klasikal, dan rata-rata kemampuan berfikir kritis peserta didik pada pembelajaran AIR lebih baik dari rata-rata kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran ekspositori. Selain itu disposisi matematis peserta didik dengan pembelajaran AIR lebih baik dari disposisi matematis peserta didik dengan pembelajaran ekspositori.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Berfikir Kritis, Disposisi Matematis, AIR
Subjects: L Education > L Education (General) > Learning Model
L Education > Special Education > Mathematics Education
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Pendidikan Matematika, S1
Depositing User: Indah Tri Pujiati
Date Deposited: 03 Jan 2018 13:05
Last Modified: 03 Jan 2018 13:05
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/28851

Actions (login required)

View Item View Item