TRANSFORMASI WACANA PENGARUH PERISTIWA GEGER KOMUNIS 1965 PADA NOVEL TRILOGI RONGGENG DUKUH PARUK KE DALAM FILM SANG PENARI: KAJIAN EKRANISASI
Amry Rasyadany , 2111409020 (2016) TRANSFORMASI WACANA PENGARUH PERISTIWA GEGER KOMUNIS 1965 PADA NOVEL TRILOGI RONGGENG DUKUH PARUK KE DALAM FILM SANG PENARI: KAJIAN EKRANISASI. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (355kB) | Preview |
Abstract
Dalam dunia kesenian, seringkali dijumpai beberapa bentuk perubahan dari satu jenis kesenian ke jenis kesenian yang lain. Misalnya dari puisi menjadi lagu, dari cerita rakyat menjadi drama, dari drama ke tari, dari novel ke film, dan lain sebagainya. Perubahan bentuk dari satu kesenian menjadi bentuk kesenian lain itu disebut alih wahana. Secara lebih khusus, alih wahana karya sastra menjadi film disebut dengan istilah ekranisasi. Film Sang Penari merupakan sebuah karya ekranisasi yang mengadaptasi novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Dalam sebuah proses ekranisasi tentu akan terjadi beberapa perubahan atau trasnsformasi. Transformasi yang paling mencolok dari film Sang Penari adalah pada bagian wacana pengaruh peristiwa Geger Komunis tahun 1965. Oleh karena itu masalah yang digali dalam penelitian ini adalah (1) apa saja wacana pengaruh peristiwa Geger Komunis 1965 yang terdapat dalam trilogi Ronggeng Dukuh Paruk, (2) apa saja bentuk transformasi dari wacana peristiwa Geger Komunis 1965 yang terdapat dalam film Sang Penari, (3) faktor apa yang menyebabkan timbulnya perbedaan wacana pengaruh peristiwa Geger Politik tahun 1965 antara film Sang Penari dan trilogi Ronggeng Dukuh Paruk. Berdasarkan masalah tersebut tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seperti apa bentuk wacana pengaruh peristiwa Geger Komunis 1965 dalam trilogi Ronggeng Dukuh Paruk, bentuk transformasinya dalam film Sang Penari, serta mengapa transformasi tersebut dapat terjadi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan ekranisasi sastra dengan teori wacana Foucault sebagai pisau bedah. Sasaran penelitian ini adalah bentuk transformasi dari wacana pengaruh peristiwa Geger Komunis 1965 pada trilogi Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari ke dalam film Sang Penari yang disutradarai oleh Ifa Isfansyah. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Hasil penelitian ini dibagi menjadi empat bagian. Bagian pertama adalah wacana pengaruh peristiwa Geger Komunis 1965 di dalam trilogi Ronggeng Dukuh Paruk. Di dalamnya memuat delapan poin yang disusun berdasarkan kepada siapa/apa pengaruh peristiwa Geger Komunis 1965 itu terjadi yaitu kepada (1) Srintil, (2) suami-istri Kartareja, (3) Sakarya, (4) Kang Sakum, (5) Bakar, (6) Rasus, (7) Dukuh Paruk, (8) dan Masyarakat sekitar Dukuh Paruk. Bagian kedua adalah wacana pengaruh peristiwa Geger Komunis 1965 di dalam film Sang Penari. Di dalamnya juga memuat delapan poin seperti yang terdapat pada bagian pertama. Bagian ketiga adalah pembahasan mengenai bentuk transformasi wacana pengaruh peristiwa Geger Komunis 1965 yang terdapat dalam film Sang Penari berdasarkan teori ekranisasi yaitu (1) penciutan, (2) penambahan, (3) perubahan bervariasi. Adapun bagian terakhir membahas tentang faktor apa yang menyebabkan terjadinya transformasi tersebut. Hasil penelitian menyatakan bahwa transformasi wacana pengaruh peristiwa Geger Komunis 1965 yang terjadi dalam film Sang Penari yang dominan adalah perubahan bervariasi. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya transformasi tersebut mulai dari keterbatasan durasi pemutaran film, keterbatasan teknik pembuatan film, kondisi masyarakat penontonnya, hingga pada kebergunaan bagian tertentu pada trilogi ke dalam film. Namun faktor yang paling mendasar dari transformasi tersebut terletak pada fokus utama cerita. Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk memfokuskan ceritanya pada kehidupan ronggeng di Dukuh Paruk yang kemudian terseret dalam peristiwa Geger Komunis 1965. Hubungan antara Srintil dan Rasus dalam trilogi Ronggeng Dukuh Paruk hanyalah sekadar bumbu cerita. Sedangkan film Sang Penari memfokuskan ceritanya pada kisah asmara antara Srintil dan Rasus. Peristiwa Geger Komunis pada tahun 1965 hanya menjadi seting waktu terjadinya hubungan antara Srintil dan Rasus tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi para peneliti di bidang sastra maupun film yang akan mengkaji trilogi Ronggeng Dukuh Paruk dan film Sang Penari dengan menggunakan pendekatan yang sama maupun dengan pendekatan yang berbeda agar dapat memperluas khazanah kajian sastra Indonesia.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | wacana, Geger Komunis 1965, ekranisasi. |
Subjects: | P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania > Indonesian Literature |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Sastra Indonesia (S1) |
Depositing User: | Users 98 not found. |
Date Deposited: | 27 Dec 2017 17:58 |
Last Modified: | 27 Dec 2017 17:58 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/28711 |
Actions (login required)
View Item |