POLITISASI AGAMA SEBAGAI ALAT LEGITIMASI KEKUASAAN LAKI-LAKI TERHADAP PEREMPUAN DALAM NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KARYA ABIDAH EL-KHALIEQY: TELAAH HEGEMONI ANTONIO GRAMSCI


Amar Alfikar , 2111409019 (2016) POLITISASI AGAMA SEBAGAI ALAT LEGITIMASI KEKUASAAN LAKI-LAKI TERHADAP PEREMPUAN DALAM NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KARYA ABIDAH EL-KHALIEQY: TELAAH HEGEMONI ANTONIO GRAMSCI. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 2111409019.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (329kB) | Preview

Abstract

Agama, sebagai kesatuan ide dan sumber nilai bagi manusia, sering menjadi ‘kambing hitam’ bagi adanya tindakan diskriminatif terhadap perempuan. Berbagai gagasan ketidakadilan gender seringkali diletakkan di atas kesucian agama dengan kebenaran tunggalnya yang begitu sakral. Di sisi lain, agama – dalam hal ini Islam- dielu-elukan sebagai ruang di mana nilai-nilai ketuhanan berbanding lurus dengan semangat penghargaan terhadap kemanusiaan tanpa memandang identitas gender. Novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah el-Khalieqy menunjukkan dua wajah Islam sekaligus. Di tangan kalangan misoginis, Islam menjelma sebagai agama yang penuh kebencian terhadap perempuan. Sementara di tangan muslim humanis, Islam menjelma sebagai agama yang begitu ramah terhadap perempuan. Masalah yang digali dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana praktik politisasi agama sebagai alat legitimasi kekuasaan laki-laki terhadap perempuan yang terdapat dalam novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah el Khalieqy, (2) bagaimana konter terhadap praktik politisasi agama sebagai alat legitimasi kekuasaan laki-laki terhadap perempuan yang terdapat dalam novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah el Khalieqy, (3) Bagaimana dampak dari praktik politisasi agama sebagai alat legitimasi kekuasaan laki-laki terhadap perempuan yang terdapat dalam novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah el Khalieqy, dan (4) bagaimana dampak dari upaya konter terhadap praktik politisasi agama sebagai alat legitimasi kekuasaan laki-laki terhadap perempuan yang terdapat dalam novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah el Khalieqy. Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan apa saja bentuk praktik politisasi dan konter terhadap praktik politisasi agama dan apa saja dampak dari politisasi dan konter politisasi agama yang dialami tokoh-tokoh dalam novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah el Khalieqy. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi sastra. Adapun teori yang dipakai adalah teori hegemoni Antonio Gramsci. Sasaran penelitian ini adalah sruktur cerita yang terungkap dalam kata, kalimat, dialog, dan wacana yang mengerucut pada tindakan politisasi, konter terhadap politisasi agama dan dampak dari politisasi dan konter politisasi agama dalam novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah el Khalieqy. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi. Sementara teknik analisis data dalam penelitian ini adalah kualitatif. Hasil penelitian ini dibagi dalam empat aspek. Aspek pertama adalah bentuk atau praktik-praktik politisasi agama sebagai alat legitimasi kekuasaan laki-laki terhadap perempuan yang di dalamnya memuat tiga hal: (1) pembenaran stereotip terhadap perempuan melalui agama, (2) ditutupnya ruang kritis terhadap gagasan ketidakadilan gender melalui patronasi kiai dalam pesantren, dan (3) pengajaran kitab-kitab klasik yang bias gender. Aspek kedua adalah bentuk konter terhadap politisasi agama yang meliputi lima hal: (1) meneladani perempuan-perempuan hebat dalam sejarah Islam, (2) membebaskan perempuan dari batas domestik, (3) menggugah kesadaran tentang hak reproduksi perempuan dalam Islam, (4) memberikan hak kepada perempuan untuk menentukan masa depannya sendiri, dan (5) menggali realitas Islam sebagai agama yang ramah terhadap perempuan. Aspek ketiga adalah dampak dari pengesahan kekuasaan laki-laki terhadap perempuan melalui agama yang meliputi empat hal: (1) diskriminasi terhadap anak perempuan, (2) masa depan perempuan yang terbelenggu, (3) pernikahan yang dipaksakan, dan (4) hak dan kewajiban suami-istri yang tidak proporsional. Adapun aspek terakhir adalah dampak dari adanya konter politisasi agama yang meliputi lima hal: (1) munculnya semangat pendidikan, (2) pengkritik dianggap kafir, (3) musyawarah sebagai kunci pernikahan, (4) pembebasan perempuan melalui diskusi, dan (5) perempuan mendapatkan haknya untuk merdeka. Dari penelitian ini, saran yang peneliti berikan adalah hendaknya penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi peneliti sastra yang melakukan kajian terhadap novel Perempuan Berkalung Sorban baik dengan teori yang sama maupun teori yang berbeda sehingga dapat semakin memperkaya kajian kesusastraan Indonesia.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: politisasi agama, hegemoni, legitimasi kekuasaan.
Subjects: P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania > Indonesian Literature
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Sastra Indonesia (S1)
Depositing User: Users 98 not found.
Date Deposited: 27 Dec 2017 17:45
Last Modified: 27 Dec 2017 17:45
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/28710

Actions (login required)

View Item View Item