BENTUK-BENTUK KALIMAT TIDAK EFEKTIF PADA TEKS NONSASTRA KARYA SISWA SMP KELAS VII


Masrutin Nikmah , 2101412062 (2016) BENTUK-BENTUK KALIMAT TIDAK EFEKTIF PADA TEKS NONSASTRA KARYA SISWA SMP KELAS VII. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 2101412062.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (318kB) | Preview

Abstract

Kalimat merupakan suatu pernyataan berupa lisan atau tulisan yang mempunyai arti. Kalimat harus mampu membuat pembaca memahami maksud yang hendak disampaikan penulis sehingga tujuan penulis dapat tercapai. Untuk mencapai tujuan tersebut, kalimat harus ditulis secara efektif. Kalimat efektif merupakan kalimat yang sesuai kaidah kebahasaan dan memiliki kemampuan untuk menyampaikan pokok pikiran penulis kepada pembaca. Penggunaan kalimat efektif dapat diterapkan dalam penulisan teks nonsastra. Teks nonsastra harus menggunakan kalimat efektif karena teks nonsastra tidak hanya berisi penyampaian gagasan tetapi berusaha menerangkan pokok pikiran agar memperluas pengetahuan pembaca. Oleh karena itu, penggunaan kalimat efektif pada teks nonsastra sangat penting. Berdasarkan hal tersebut, masalah umum penelitian ini adalah “Bagaimanakah bentuk-bentuk kalimat tidak efektif pada teks nonsastra karya siswa SMP kelas VII?. Masalah secara umum tersebut dijabarkan menjadi enam rumusan masalah berdasarkan ciri-ciri kalimat efektif. Penelitian ini bertujuan mendeskripsi bentuk-bentuk kalimat tidak efektif pada teks nonsastra karya siswa SMP kelas VII. Tujuan tersebut dijabarkan menjadi enam tujuan berdasarkan rumusan masalah. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa kalimat yang diduga tidak efektif. Data ini diperoleh dari keterlibatan peneliti sebagai instrumen dalam menganalisis kalimat pada teks nonsastra karya siswa SMP kelas VII. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode simak, dilanjutkan dengan teknik catat. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih sedangkan teknik lanjutan yang digunakan meliputi teknik lesap, teknik sisip, teknik ganti, dan teknik ubah ujud. Metode penyajian hasil analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyajian informal. Hasil Penelitian ini menyatakan bahwa sebanyak empat belas bentuk kalimat tidak efektif terletak pada unsur kesepadanan meliputi (1) subjek dan predikat yang kurang jelas, (2) adanya subjek ganda dalam kalimat, (3) ketidaktepatan penggunaan kata penghubung intrakalimat dan antarkalimat, dan (4) terdapat kata yang di depan predikat. Satu bentuk kalimat tidak efektif terletak pada unsur keparalelan yaitu adanya dua bentuk kata yang mewakili predikat berasal dari bentuk yang berbeda. Sebanyak lima belas bentuk kalimat tidak efektif terletak pada unsur kehematan. Kesalahan tersebut meliputi (1) adanya pengulangan subjek dalam sebuah kalimat, (2) superordinat pada hiponimi kata dalam kalimat, (3) kesinoniman dalam satu kalimat, dan (4) kata-kata yang berbentuk jamak yang dijamakkan kembali dalam satu kalimat. Sebanyak dua puluh dua bentuk kalimat tidak efektif terletak pada unsur kepaduan meliputi (1) terdapatnya kalimat yang terlalu panjang dan bertele-tele, (2) kalimat tidak mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib, dan (3) terdapat kata tentang diantara predikat kata kerja dan objek penderita. Sebanyak sembilan bentuk kalimat tidak efektif terletak pada unsur kecermatan meliputi pilihan kata yang tidak tepat serta kalimat Sebanyak tujuh bentuk kalimat tidak efektif terletak pada unsur kelogisan meliputi adanya kalimat yang tidak logis dan tidak sesuai dengan ejaan yang berlaku. Bentuk kalimat tidak efektif terletak pada unsur interferensi meliputi pengaruh bahasa Inggris dan bahasa Jawa. Berdasarkan simpulan tersebut disarankan bagi peneliti yang berminat dengan jenis penelitian ini bisa mengembangkan penelitiannya lebih luas. Penelitian dapat dikembangkan dengan cara menambah rumusan masalah yang ada. Teori yang diacu peneliti untuk menganalisis data berupa enam ciri-ciri kalimat efektif meliputi ciri kesepadanan, keparalelan, kehematan, kepaduan, Kecermatan, serta kelogisan. Namun, penulis menemukan kesalahan yang belum terdapat dalam teori sebelumnya. Penulis menambahkan satu unsur lagi sebagai acuan analisis kesalahan tersebut yaitu unsur intereferensi sehingga terdapat tujuh ciri kalimat efektif yang digunakan peneliti dalam menganalisis. Ketujuh ciri tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya. Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat banyak ketidakefektifan pada tulisan siswa sehingga diharapkan guru Bahasa Indonesia memilih metode dan strategi pembelajaran yang tepat, agar pembelajaran menulis teks nonsastra dengan kalimat efektif dapat dipahami dengan baik oleh siswa. Hendaknya guru juga memberikan evaluasi setelah pembelajaran menulis teks nonsastra agar siswa mengetahui kesalahan penulisan yang dilakukan.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: kalimat, kalimat efektif, teks nonsastra.
Subjects: L Education > Special Education > Language and literature education
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1)
Depositing User: Users 98 not found.
Date Deposited: 21 Dec 2017 18:26
Last Modified: 21 Dec 2017 18:26
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/28656

Actions (login required)

View Item View Item