KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS DISKUSI DENGAN MODEL SIMULASI DAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP
Fitriyaningsih , 2101412028 (2016) KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS DISKUSI DENGAN MODEL SIMULASI DAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (391kB) | Preview |
Abstract
Pembelajaran menyusun teks diskusi secara tertulis termasuk salah satu aspek keterampilan dalam kompetensi dasar yang harus dicapai siswa kelas VIII. Kendala dalam pembelajaran menyusun teks diskusi diantaranya motivasi siswa yang rendah, kesulitan siswa dalam menyampaikan pendapat, sedikitnya perbendaharaan kata yang dimiliki siswa, dan siswa kesulitan dalam menentukan urutan permasalahan. Oleh karena itu, pembelajaran menyusun teks diskusi secara tertulis memerlukan model pembelajaran yang efektif dan analisis gaya belajar siswa agar dapat mengoptimalkan kemampuan siswa dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah (1) menentukan keefektifan pembelajaran menyusun teks diskusi secara tertulis dengan model simulasi berdasarkan gaya belajar (visual, audio, dan kinestetik) siswa kelas VIII SMP, (2) menentukan keefektifan pembelajaran menyusun teks diskusi dengan model Problem Based Learning (PBL) berdasarkan gaya belajar (visual, audio, dan kinestetik) siswa kelas VIII SMP, (3) mengetahui perbedaan keefektifan antara pembelajaran menyusun teks diskusi dengan model simulasi dan model PBL berdasarkan gaya belajar (visual, audio, dan kinestetik) siswa kelas VIII SMP. Desain yang digunakan dalam penelitian adalah quasi eksperimen faktorial dengan desain faktorial 2x3. Sampel dalam penelitian dipilih dengan purposive sampling. Sampel penelitian meliputi keterampilan menyusun teks diskusi pada siswa kelas VIII E SMP N 2 Demak (kelas eksperimen 1) dan siswa kelas VIII I SMP N 1 Demak (kelas eksperimen 2). Kelas eksperimen 1 diberi perlakuan model simulasi dengan jumlah responden 30 siswa. Kelas eksperimen 2 diberi perlakuan model PBL dengan jumlah responden 34 siswa. Sebelum diberi perlakuan, dilakukan pretest pada kedua kelas tersebut untuk mengetahui kondisi awal siswa. Selanjutnya diberi perlakuan dan dilakukan posttest pada akhir pembelajaran untuk mengetahui kemampuan dan keterampilan siswa setelah diberi perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian (1) pembelajaran menyusun teks diskusi secara tertulis efektif dilakukan dengan model simulasi berdasarkan gaya belajar siswa kelas VIII SMP, (2) pembelajaran menyusun teks diskusi secara tertulis efektif dilakukan dengan model PBL berdasarkan gaya belajar siswa kelas VIII SMP, (3) pembelajaran menyusun teks diskusi secara tertulis dengan model simulasi berdasarkan gaya belajar kinestetik siswa kelas VIII SMP lebih efektif digunakan dibanding dengan model PBL dan gaya belajar laninnya. Nilai rata-rata aspek keterampilan siswa kelas simulasi gaya belajar visual < kelas PBL gaya belajar visual, yakni 77,50 < 78,33. Kelas simulasi gaya belajar audio < kelas PBL gaya belajar audio, yakni 83,57 < 80,00. Kelas simulasi gaya belajar kinestetik > kelas PBL gaya belajar kinestetik, yakni 93,46 > 76,25. Hasil penghitungan uji two way anova menunjukkan bahwa nilai signifikan interaksi antara model pembelajaran dan gaya belajar adalah sig 0,000 = 0% < 5%, maka Ho ditolak atau menerima H1 yang menyatakan kelompok model pembelajaran dan gaya belajar saling bergantungan. Pada aspek pengetahuan tidak ada perubahan yang signifikan antara kelas simulasi dan kelas PBL. Pada aspek sikap sama-sama terdapat perubahan positif sesuai karakteristik model masing-masing. Saran yang dapat diberikan sebagai berikut. (1) pembelajaran menyusun teks diskusi secara tertulis dengan model simulasi guru hendaknya lebih mengaktifkan siswa yang pendiam dalam hal berperan, agar siswa bisa lebih demokratis dan tanggung jawab atas peran yang didapat, (2) pembelajaran menyusun teks diskusi secara tertulis dengan model PBL hendaknya guru lebih intensif memandu siswa yang merasa kesulitan dalam menyelesaikan masalah yang didiskusikan, (3) bagi guru yang ingin mengembangkan sikap percaya diri, demokratis, dan kritis dalam menyelesaikan masalah dapat menerapkan model simulasi. Sebaliknya, bagi guru yang ingin mengembangkan sikap santun, kritis, dan kreatif dalam menyelesaikan masalah dapat menerapkan model PBL, (4) bagi peneliti selanjutnya hendaknya dalam menerapkan model simulasi ataupun model PBL dapat mempelajari dan mendalami terlebih dahulu kriteria guru dalam menerapkan kedua model tersebut di dalam kelas.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | menyusun teks diskusi, model simulasi, model problem based leraning. |
Subjects: | L Education > Special Education > Language and literature education |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1) |
Depositing User: | Users 98 not found. |
Date Deposited: | 21 Dec 2017 17:29 |
Last Modified: | 21 Dec 2017 17:29 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/28647 |
Actions (login required)
View Item |