KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF DENGAN MEDIA FOTONOVELA DAN KATA BERGAMBAR PADA SISWA KELAS VII SMP
Tyas Widianingsih , 2101412002 (2016) KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF DENGAN MEDIA FOTONOVELA DAN KATA BERGAMBAR PADA SISWA KELAS VII SMP. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (836kB) | Preview |
Abstract
Menyusun teks eksplanasi adalah merangkaikan serta menuangkan gagasan mengenai proses terjadinya suatu fenomena alam maupun sosial. Merangkaikan serta menuangkan gagasan ke dalam bentuk teks eksplanasi bukanlah hal yang mudah karena memerlukan wawasan. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa ketika pembelajaran, guru belum mampu menstimulasi siswa untuk menuangkan gagasannya ke dalam sebuah teks eksplanasi. Masih ada siswa yang belum dapat merangkaikan suatu proses fenomena alam maupun sosial serta menuangkan gagasannya ke dalam bentuk teks eksplanasi. Oleh sebab itu, peneliti memberikan dua model dan media pembelajaran yang mampu menstimulasi pola pikir siswa. Kemudian, mudah dalam merangkaikan proses suatu fenomena serta menuangkan gagasannya ketika menyusun teks eksplanasi. Adapun model pembelajaran yang digunakan, yaitu model deduktif dan model induktif, kemudian media yang digunakan yaitu media fotonovela dan kata bergambar. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan keefektifan pembelajaran menyusun teks eksplanasi secara deduktif dengan media fotonovela dan kata bergambar, menentukan keefektifan pembelajaran menyusun teks eksplanasi secara induktif dengan media fotonovela dan kata bergambar, dan mengetahui keefektifan pembelajaran menyusun teks eksplanasi secara deduktif dan secara induktif dengan media fotonovela dan kata bergambar pada siswa kelas VII SMP. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII di SMPN 4 Kota Magelang dan SMPN 2 Purworejo tahun ajaran 2015/2016 dengan menggunakan desain eksperimen analisis jalur. Pengambilan data dilakukan dengan metode tes dan nontes. Instrumen tes berupa menyusun teks eksplanasi berdasarkan media fotonovela dan kata bergambar, dan instrumen nontes berupa pedoman observasi dan pedoman dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan kelompok yang menggunakan model deduktif dengan media fotonovela lebih baik dibanding kelompok yang menggunakan model deduktif dengan media kata bergambar, model induktif dengan media fotonovela, dan model induktif dengan media kata bergambar. Hal ini dibuktikan dengan proses dan uji banding two ways anova dengan kriteria H0 diterima jika kelompok model dan media saling bebas, sedangkan H0 ditolak jika kelompok model dan media saling bergantung. Setelah dilakukan uji banding anova, pada output terlihat nilai signifikansi variabel media kelas = 0,000 < 0,05 yang bermakna kelompok model dan media saling bergantung. Dalam proses ditunjukkan oleh kelompok model deduktif dengan media fotonovela yang meraih persentase tertinggi pada aspek ketekunan belajar siswa saat menerima media fotonovela pada sintagmatik keempat model pembelajaran deduktif, yaitu siswa melakukan latihan menyusun teks eksplanasi. Sebanyak 50,45% siswa berkriteria baik, yaitu begitu antusias saat memperoleh media fotonovela tersebut. Mereka lantas mengamati media fotonovela yang didapatkan kemudian menyusunnya menjadi teks eksplanasi. Para siswa dapat menyusun teks eksplanasi sesaat setelah mengamati media fotonovela karena mereka telah merumuskan konsep dasar dalam menyusun teks eksplanasi. Oleh karena itu, dalam pembelajaran menyusun teks eksplanasi menggunakan model dan media sangat mempengaruhi hasil prestasi siswa. Selanjutnya, secara empiris atau berdasarkan hasil uji-uji sebelumnya, diketahui rata-rata skor tes akhir kelompok model deduktif dengan media fotonovela (A B) adalah sebesar 86,67 dan rata-rata skor tes akhir yang melaksanakan pembelajaran menggunakan model deduktif dengan media kata bergambar (A C) adalah sebesar 79,00. Selanjutnya, ratarata skor tes akhir kelompok model induktif dengan media fotonovela (A B) sebesar 72,50, dan rata-rata skor tes akhir yang melaksanakan pembelajaran menggunakan model induktif dengan media kata bergambar (A C) adalah sebesar 83,33. Berdasarkan uji tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menyusun teks eksplanasi menggunakan model deduktif dengan media fotonovela adalah yang paling efektif digunakan dalam pembelajaran menyusun teks eksplanasi. Berdasarkan temuan tersebut, peneliti menyarankan (1) Guru bahasa Indonesia hendaknya menggunakan model deduktif dengan media fotonovela dalam pembelajaran menyusun teks eksplanasi, dan (2) Hendaknya guru memiliki wawasan yang luas agar dapat menerapkan model deduktif dan induktif serta menggunakan media fotonovela dan kata bergambar dalam pembelajaran menyusun teks eksplanasi.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pembelajaran menyusun teks eksplanasi, model deduktif, model induktif, media fotonovela, media kata bergambar. |
Subjects: | L Education > Special Education > Language and literature education |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1) |
Depositing User: | Users 98 not found. |
Date Deposited: | 21 Dec 2017 12:55 |
Last Modified: | 21 Dec 2017 12:55 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/28618 |
Actions (login required)
View Item |